Masinis yang mengendarai kereta LRT dalam rangkaian uji coba tersebut, melakukan langsiran yang kecepatannya melebihi dari kecepatan standar langsiran pada umumnya.
Sebagai informasi, langsir adalah pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau hanya lokomotif untuk beralih jalur rel.
Baca juga: Kronologi Tabrakan LRT Jabodetabek di Wilayah Jakarta Timur, Masinis Alami Trauma
Biasanya, perpindahan jalur terutama diperlukan untuk memisahkan atau merangkaikan kereta atau gerbong
Diketahui, kecepatan langsiran biasanya tak lebih dari 20 hingga 30 kilometer per jam.
"Ini terindikasi adanya langsiran yang terlalu cepat," ucap Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (25/10/2021).
"(Harusnya) sesuai standar kecepatan langsir. ini pasti kesalahan prosedur. makanya tadi saya katakan ada indikasi human eror, di mana masinis kecepatan melebihi," sambungnya.
Budi juga mengungkapkan, masinis yang bersangkutan saat ini kondisinya mengalami luka ringan.
Mewakili Inka, Budi melontarkan permintaan permohonan maaf kepada sejumlah pihak. Terutama Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Baca juga: Bos INKA Beberkan Penyebab Tabrakan LRT, Ada Indikasi Human Error
Tindakan yang akan dilakukan Perseroan adalah, melakukan investigasi bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Masinisnya Alhamdulillah tidak apa-apa, luka ringan masih sadar," papar Budi.
"Kami memohon maaf atas semua pihak kepada Menteri perhubungan dan Menteri BUMN, serta juga Menko Marves dan lainnya seperti KAI," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gerbong Light Rail Transit (LRT) yang masih dalam tahap operasional mengalami kecelakaan di lintasan wilayah Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Senin (25/10/2021)
Eman Sulaeman (32), warga setempat mengatakan gerbong LRT Jabodebek mengalami kecelakaan sekira pukul 12.30 WIB hingga menimbulkan dentuman kencang serupa ledakan.
Baca juga: LRT Jabodebek Kecelakaan, Adhi Karya Tunggu Hasil Investigasi
"Jadi gerbong yang di depan itu ditabrak sama gerbong di belakangnya. Pas kejadian itu kencang banget bunyinya, seperti ledakan," kata Eman di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021).