Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk pertama kali dalam 70 tahun terakhir, jam operasi transaksi saham di Pasar Modal Tokyo (TSE) diperpanjang 30 menit dari jam 9 pagi menjadi sampai dengan jam 15:30 waktu Jepang (semula hanya sampai dengan jam 15:00).
Kapitalisasi pasar saham Tokyo hanya 6,7 triliun yen per hari di bawah pasar modal lain seperti Shanghai, Nasdaq, apalagi New York.
"Dengan memperpanjang jam perdagangan selama 30 menit, kami bertujuan untuk menarik investasi ke pasar Tokyo, di mana kapitalisasi pasar perusahaan yang terdaftar lebih lambat dibandingkan dengan pasar saham seperti New York dan Shanghai," papar Presiden dan CEO Bursa Modal Tokyo (TSE) Akira Kiyota hari Rabu ini (27/10/2021).
Selain itu, TSE mengalami kegagalan sistem pada bulan Oktober tahun lalu dan menghentikan perdagangan sepanjang hari.
Tampaknya akan lebih mudah untuk mengamankan waktu untuk membeli dan menjual setelah pemulihan karena perpanjangan waktu perdagangan, dan dampaknya terhadap investor diperkirakan juga akan berkurang.
Dengan tujuan untuk menerapkannya sejalan dengan renovasi sistem skala besar yang dijadwalkan pada paruh kedua tahun 2024, tiga tahun kemudian, waktu akhir transaksi akan berubah untuk pertama kalinya dalam sekitar 70 tahun sejak 1954.
Pada konferensi pers pada tanggal 27 Oktober sore, Akira Kiyota, CEO Japan Exchange Group, yang memiliki Tokyo Stock Exchange (TSE), mengatakan, "Tidak hanya meningkatkan ketahanan dari kegagalan sistem, tetapi juga memperluas peluang perdagangan bagi investor dan internasional daya saing. Ini juga signifikan dari perspektif tersbeut. Kami akan terus bekerja sama dengan pelaku pasar untuk melakukan persiapan perubahan tersebut.”
Latar belakang perpanjangan jam perdagangan TSE adalah bahwa pertumbuhan TSE lamban dibandingkan dengan bursa luar negeri utama.
Melihat kapitalisasi pasar dari jumlah saham perusahaan yang tercatat di setiap bursa dikalikan dengan harga saham, TSE adalah 6,7 triliun dolar AS. Sedangkan Bursa Efek New York 21,6 triliun dolar AS.
Nasdaq, yang juga mencantumkan Amazon dan Facebook, adalah 19,6 triliun dolar AS dan Shanghai 6,9 triliun dolar AS. Hongkong 6,1 triliun dolar AS.
"Kami telah membahasnya tiga kali pada tahun 2000, 2010, dan 2014, tetapi ada tentangan kuat dari perusahaan sekuritas dan lainnya bahwa itu akan menyebabkan peningkatan biaya dan jam kerja, dan tidak ada yang terealisasi."
Kali ini, alasan perpanjangan adalah kegagalan sistem TSE yang terjadi pada Oktober tahun lalu.
Masalah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya bahwa semua saham ditangguhkan sepanjang hari.