TRIBUNNEWS.COM - Mengisi token listrik kini dapat dilakukan via mesin ATM.
Hal tersebut mempermudah pelanggan PLN yang hendak mengisi token listrik di rumah.
ATM bank yang dapat melayani pengisian token listrik adalah Mandiri, BCA, BRI, BNI, Bukopin, dan NISP.
Baca juga: Konsumsi Listrik Naik, PLN Kantongi Pendapatan Rp 204,65 Triliun
Baca juga: Arti Listrik Pintar serta Cara Isi Token Listrik PLN di ATM Mandiri, BCA, BNI, Bukopin, NISP, BRI
Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB).
Layar MPB akan menyajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti:
- Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput);
- Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai selama ini;
- Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time);
- Jumlah energi listrik yang masih tersisa;
- Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Token atau pulsa listrik adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik.
Baca juga: Pastikan 100 Persen Desa Teraliri Listrik di Tahun 2024, Kemendesa PDTT Gandeng PLN
Nilai listrik isi ulang yang dijual di ATM atau Payment Point sebesar :
- Rp 20.000,-
- Rp 50.000,-