Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Hari Sumpah Pemuda, generasi muda dihadapkan pada perjuangan meraih kematangan dan kemerdekaan finansial.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan tingkat literasi keuangan dari anak muda usia 25-35 tahun adalah sebesar 33,5 persen, sedangkan untuk usia 18-25 tahun adalah sebesar 32,1 persen.
Anak muda di Indonesia masih tergolong rentan secara finansial.
Di sisi lain, generasi muda sering dikaitkan dengan istilah sandwich generation atau suatu keadaan finansial di mana seseorang harus turut memenuhi kebutuhan dari generasi sebelumnya dan generasi setelahnya.
Perencana keuangan dan CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni menjelaskan manajemen risiko serta pengaturan cashflow yang baik sangat diperlukan.
Ia mengatakan financial check-up menjadi hal pertama yang dapat dilakukan anak muda untuk mengetahui keadaan finansialnya sehingga dapat mengetahui langkah perencanaan keuangan yang harus diambil.
Baca juga: Pria Mabuk di Kupang Buat Onar, Acungkan Sajam di Acara Lamaran, Tamu Undangan Ketakutan hingga Lari
“Dalam usaha mencapai kemerdekaan finansial sejak muda dan menghindari jebakan sandwich generation, maka generasi muda perlu mempersiapkan perencanaan keuangan sedini mungkin,” tuturnya tertulis, Kamis (28/10/2021).
Beberapa tahapan penting perlu diperhatikan oleh generasi muda yaitu dimulai dengan memenuhi kebutuhan dasar kemudian kebutuhan perlindungan/proteksi serta dana darurat.
Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia Meta Lakhsmi Permata Dewi mengatakan, memiliki investasi sudah menjadi keperluan, sehingga harus disertakan dalam perencanaan keuangan.
“Ada banyak pilihan untuk berinvestasi, terutama bagi kalangan muda.
Namun, dalam prosesnya perlu dilengkapi dengan wawasan mengenai investasi yang cukup matang agar semakin tepat dalam memilih dan sesuai kebutuhan,” ulasnya.
Meta pun mengungkapkan bahwa memiliki asuransi di usia muda sama pentingnya dengan sebuah investasi.
“Asuransi menawarkan perlindungan terhadap risiko-risiko yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Hal ini digunakan sebagai salah satu tindakan preventif finansial,” pungkasnya.