Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan marketplace online untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
Selama pandemi, minat masyarakat mengunjungi dan berbelanja daring membuat peningkatan nilai transaksi e-commerce.
Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan sepanjang semester I 2021, transaksi e-commerce tumbuh 63,4 persen menjadi Rp 186,7 triliun.
Baca juga: Penetrasi Digital, Produsen Perhiasan asal Yogya Ini Mulai Rambah Marketplace
Bahkan BI memperkirakan hingga akhir tahun 2021 transaksi e-commerce dapat meningkat 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp 395 triliun.
Belanja dengan basis koneksi internet ini memiliki banyak keuntungan yang dapat dinikmati para konsumen.
Keuntungan tersebut di antaranya produk yang ditawarkan terjamin keasliannya.
Bahkan ada marketplace yang sanggup mengganti dua kali jika produk yang dibeli tidak asli.
Jika produk yang dibeli ternyata tidak cocok atau cacat, ada tenggang waktu yang cukup lama yakni hingga 7 hari untuk menukar produk tersebut kepada tenant.
Baca juga: Potensi Pasarnya Jumbo, Evalube Ngegas Jualan Oli di Marketplace Tokopedia dan Shopee
Keuntungan lainnya yakni, marketplace berani memberikan diskon besar terhadap produk yang terpasang.
Sebut saja ada Flash sale, yakni sistem penjualan online yang konsepnya akan memberikan tawaran harga yang lebih rendah (diskon), tetapi penjualan ini hanya berlaku dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Tak hanya itu, diskon juga sering diberikan oleh tenat terhadap produk yang dijualnya.
Kemudian, konsumen juga dapat menikmati gratis ongkos kirim (ongkir).
Ongkir ini, biasanya dapat dimanfaatkan oleh konsumen dalam bentuk voucher yang kemasan desain nya tergantung selera masing-masing marketplace.