News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bisnis dan Dagang Ternyata Tidak Sama, Ini Perbedaannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pedagang di Pasar Senen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berdagang dengan Berbisnis ternyata berbeda. Bagi Anda pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mesti membedakan kedua hal tersebut bila ingin bisnisnya sukses.

Meski antara dagang dengan bisnis terlihat tak ada bedanya yatu kegiatan menjual barang atau jasa, tapi sistem pengelolaannya yang berbeda.

Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto mengatakan, bisnis pada awalnya memang berasal dari dagang.

"Semua bisnis itu dimulai dari dagang, dan enggak hina mulai dari dagang, tapi ternyata ada perbedaannya," ujar Ligwina dalam diskusi virtual Modalku, Kamis (28/10/2021).

Dikutip dari Kompas.com, ia menjelaskan, perbedaan utama dari berdagang dan berbisnis adalah laporan keuangan.

Baca juga: Perluas Lini Bisnis, Amazon Buka Kantor Baru di Asia Square Singapura

Dalam hal dagang, pelaku usaha tak memiliki laporan laba-rugi yang jelas, atau biasanya hanya sekadar memiliki catatan keluar-masuk uang tanpa memperhitungkan secara rinci.

"Misal orang dagang, ambil barang yang harganya Rp 10.000 kemudian dijual jadi Rp 30.000, berarti untung Rp 20.000, selesai. Keuntungannya itu misal langsung dipakai untuk jajan sama anak," jelas dia.

"Tapi kalau bisnis itu beda, misal ambil barang Rp 10.000 dijual Rp 30.000, maka yang Rp 20.000 itu belum jadi profit (keuntungan), tapi baru jadi margin (selisih).

Sebab setelah itu ada biaya-biaya lain yang perlu dikurangi, barulah menjadi laba atau rugi," lanjut Ligwina.

Baca juga: Lanjutkan Ekspansi Bisnis, MR DIY Buka Toko ke-300 di Medan

Menurutnya, biaya-biaya lain yang perlu juga diperhitungkan, diantaranya seperti biaya marketing, biaya membayar gaji karyawan, hingga biaya menyewa tempat.

Setelah turut memperhitungkan biaya tersebut, maka barulah diketahui penjualan itu menghasilkan laba atau malah rugi.

Oleh sebab itu, penting untuk para pelaku UMKM memiliki laporan keuangan yang baik dan benar, sehingga bisa mengetahui laba atau rugi dari bisnis yang dijalani.

"Ini perbedaannya antara dagang dan bisnis. Apakah salah mau dagang saja? Enggak. Tapi kita perlu menentukan dulu, sebagai pemilik usaha, mau jadi pedagang saja atau mau berevolusi jadi pemilik bisnis," ungkapnya.

Baca juga: Naik Pesawat Wajib PCR, YLKI: Menimbulkan Praduga Ini Jadi Lahan Bisnis

Ligwina bilang, dirinya banyak belajar salah satunya tentang mengerjakan bisnis dengan nilai kecil maupun besar sama-sama menghasilkan rasa capek yang sama.

Untuk itu, ia menilai, jangan terus bertahan dengan usaha kecil, namun dorong hingga menjadi bisnis besar.

Langkah untuk bisa berevolusi dari dagang ke bisnis, kata Ligwina, bisa dilakukan dengan memiliki pemikiran yang tepat sebagai pemimpin atau chief executive officer (CEO), bukan sebagai chief everything officer.

Ia bilang, salah satu yang menjadi kesalahan bagi orang-orang berbisnis adalah mengerjakan seluruhnya sendirian.

Mulai dari produksi, pengemasan, pemasaran, bahkan hingga pencatatan keuangan. Hal itu tentu akan sangat melelahkan dan merepotkan.

Oleh karena itu, bila hasil dari dagang sudah mencukupi menambah pekerja, maka tambahlah setidaknya mulai dari satu pekerja sehingga bisa membagi beban pekerjaan.

Dengan demikian, secara perlahan seiring dengan semakin berkembangnya usaha, bisa menambah beberapa pekerja lainnya untuk mengurusi setiap bidang, mulai dari produksi, pemasaran, hingga ekspansi bisnis.

"Misalkan jual donat, kalau dia mau bisnis, maka dia sudah pikirkan produksinya seperti apa, bahannya bagaimana, nanti resepnya apa. Tapi nanti goreng, packaging, cari pembeli, pengiriman, sampai kalau ada komplain, sendiri yang urus. Ini sering jadi masalah," paparnya.

Ia bilang, sering kali pemilik bisnis lupa kalau ada 3 level yang harus dipenuhi dalam berbisnis yaitu operasional, manajerial, dan strategis.

Maka penting memiliki pekerja di bagian produksi, di bagian pengemasan dan pemasaran, juga yang memikirkan ekspansi bisnis kedepannya.

"Jadi untuk berevolusi dari dagang ke bisnis, perlu mulai memikirkan operasional bisnisnya, manajemen bisnis, hingga strategis bisnis ke depannya. Itu semua sangat dipengaruhi dengan mindset si pemilik bisnis," pungkas Ligwina. (Yohana Artha Uly)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku UMKM Perlu Tahu, Ini Bedanya Dagang dan Bisnis",

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini