Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina akan terjadi pada akhir 2021 yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan langkah dalam penanganan bencana baik di moda transportasi darat, laut, udara dan kereta api.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, secara umum rencana aksi yang disiapkan di masing-masing moda transportasi yaitu dengan menyiapkan sarana dan prasarana transportasi untuk pelaksanaan evakuasi jika terjadi peristiwa kecelakaan transportasi.
Baca juga: Kemenhub Lantik 18 Orang Perwira Pandu Tingkat II
"Kemudian, memberikan dukungan sarana untuk distribusi obat-obatan dan mobilitas tenaga medis untuk menuju ke lokasi bencana," ucap Budi Karya, Minggu (31/10/2021).
Ia menjelaskan, bahwa rencana aksi telah disiapkan mulai dari jangka pendek yaitu kesiapan Standard Operation Procedure (SOP) di masing-masing moda, serta pelatihan dan simulasi implementasi rencana kontijensi bencana.
"Kemudian untuk jangka panjangnya yaitu pengkajian pembentukan satker khusus penanggulangan bencana. Kajian dilakukan dari berbagai aspek yaitu mulai dari aspek legal, kelembagaan, pendanaan, mekanisme pelaksanaan, serta kajian terkait kerentanan, risiko dan dampak perubahan iklim," kat Budi Karya.
Baca juga: Kemenhub Kembali Gelar Sertifikasi Pemeriksa Kecelakaan Kapal
Menurutnya, dalam menghadapi adanya pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim, perlu ada upaya bersama untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim.
"Maka dari itu, dengan menerapkan kebijakan yang ketat mengenai perubahan iklim diharapkan pula dapat memperlambat dan menurunkan dan menstabilkan tingkat kandungan gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan pemanasan global," ucap Budi Karya.