News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Garuda Indonesia

Kementerian BUMN Dorong Mantan Direktur dan Komisaris Garuda Diperiksa, Harga Sewa Pesawat Selangit

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerbangan kargo pesawat Garuda Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para petinggi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakalan bersiap-siap untuk diperiksa terkait dengan semakin terpuruknya maskapai tersebut.

Maskapai tersebut disebut-sebut dipertimbangkan untuk dipailitkan karena tak mampu membayar utang yang menggunung.

Salah satu penyebabnya adalah harga sewa yang jauh lebih tinggi dari harga normalnya.

Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Peter F Gontha mengungkapkan dalam media sosialnya mengenai persoalan harga sewa pesawat yang diterima Garuda sangat tinggi.

Baca juga: Garuda Indonesia Keluarkan Aturan Terbaru Penerbangan Domestik, Berikut Rinciannya

Dia mencontohkan, harga sewa Boeing 777 mencapai 1,4 juta dolar AS per bulan, padahal harga sewa di pasar rata-rata 750.000 dolar AS bulan.

Artinya, harga yang diterima Garuda nyaris mencapai dua kali lipat dari harga pasar.

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya sangat mendukung jika masalah ini benar seperti yang dikatakan.

Adapun saat ini, Arya mengungkapkan, Peter Gontha sudah menyerahkan data mengenai penyewaan pesawat ke KPK.

"Kita dorong memang supaya mantan-mantan komisaris atau direksi pada saat itu bisa diperiksa saja, untuk mengecek bagaimana dulu sampai penyewaan pesawat tersebut bisa terjadi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Aturan Terbaru Penerbangan Domestik Garuda Indonesia Sesuai Ketentuan Terbaru dari Satgas Covid-19

Arya bilang, seperti diketahui, kasusnya memang ugal-ugalan di penyewaan pesawat.

Sekadar informasi juga, Arya mengungkapkan, Peter Gontha juga turut berpartisipasi dan menandatangani penyewaan pesawat-pesawat tersebut.

Meskipun ada beberapa pesawat yang tidak ditandatanganinya, tetapi hampir semua Peter ikut tandatangan.

"Kalau bisa didorong saja supaya bisa diperiksa komisaris dan direksi yang pada saat itu bertugas supaya masalah ini bisa terang benderang," tegasnya.

Arya menegaskan kembali, pihaknya sangat mendukung apa yang dilakukan Peter Gontha dan nantinya dalam pemeriksaan, Peter juga bisa sekalian menjelaskan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini