Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan infrastruktur sistem baru pembayaran yang lebih cepat dan murah yakni BI Fast Paymen atau BI-Fast.
BI-Fast merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat selama 24 jam.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, BI-Fast dikembangkan untuk menciptakan sistem pembayaran ritel di level nasabah dengan cepat dan di mana saja.
"Nanti kami menjanjikan 25 detik langsung masuk duitnya, ini real time. Bukan hanya di level nasabah tapi di bank juga," kata Filianingsih secara virtual, Rabu (3/11/2021).
Selain lebih cepat, biaya transaksi lewat BI-Fast juga akan lebih murah sebesar Rp 2.500, dibanding sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebesar Rp 2.900 per transaksi.
"Harga maksimalnya Rp 2.500. Maunya kami juga gratis, mudah-mudahan bisa menuju ke sana harga yang murah," ujarnya.
Pada tahap awal beroperasi, Bank Indonedia menyediakan kapasitas 30 juta transaksi per hari dengan memampung 2 ribu transaksi per detik.
Baca juga: Berikut 22 Bank yang Kenakan Tarif Transfer Berbiaya Rp 2.500
Sistem baru ini memungkinkan untuk melakukan transaksi dengan instrumen nota debit atau kredit, uang elektronik, dan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK).
Transaksi BI-Fast juga bisa dilakukan melalui teller bank, ATM, EDC, hingga agen perbankan.
Menurutnya, perbankan juga akan mendapatkan keutungan dari BI-Fast karena transaksi digital di dalam negeri akan terus meningkat.
"Fast payment menjadi game changer untuk mengantisipasi perkembangan transaksi digital ke depan termasuk dalam memfasilitasi transaksi cross border," tuturnya.
Implementasi BI-Fast dimulai pada pekan kedua Desember 2021, di mana saat ini telah ada 22 bank yang bakal menggunakan infrastruktur BI-Fast pada tahap I.
Tahap selanjutnya, BI juga akan melakukan penilain kepada 22 Bank yang akan menggunakan infrastruktur BI-Fast.