Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat tahun beroperasi, Shipper memantapkan posisinya sebagai perusahaan agregator logistik dan bisnis pengiriman barang dan jasa pergudangan.
Saat awal berdiri di 2017, Shipper hanya mengelola 40 unit gudang dan kini berkembang menjadi lebih dari 300 gudang di 35 kota di seluruh Indonesia.
Basis pelanggan Shipper juga bertambah dari 2.700 menjadi 20.000 lebih penjual online, termasuk ratusan perusahaan dari berbagai sektor industri.
Baca juga: Pelabuhan Patimban Perkuat Logistik Jawa, Sumatera, dan Kalimantan
Selama pandemi bisnis Shipper malah berkembang melalui penambahan 400 pekerja baru sehingga kini Shipper memiliki 1.900 lebih karyawan.
Co-Founder & CEO Shipper Indonesia Phil Opamuratawongse mengatakan, melalui berbagai kegiatan yang dijalankan perusahaan, pihaknya berharap dapat terus memainkan peranan penting guna mendorong inovasi dan transformasi digital sektor logistik di Indonesia.
Baca juga: Bisnis Distribusi Mulai Bangkit, Pelaku Usaha Logistik Jalankan Strategi Go Digital
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) baru-baru ini menyatakan, biaya logistik diperkirakan turun menjadi 21,3 persen dari PDB Indonesia di 2020.
Target pemerintah adalah menurunkan biaya hingga 17 persen dari PDB di 2024 sehingga diperlukan kolaborasi yang lebih intensif baik dari sisi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat pada umumnya.
Selama empat tahun beroperasi, perusahaan ini juga mengantongi berbagai penghargaan seperti “The Most Innovative Digital Logistic Company” dari Bisnis Indonesia Award 2021, Top Company 2021 by Y Combinator, 15 Linkedin Top Startups in Indonesia serta #GenTList2021 Leader of Tomorrow untuk Budi Handoko, COO & Co-Founder Shipper Indonesia.
Baca juga: Website Logistik Pangan Permudah Pengendalian Stabilitas Pangan
“Pencapaian dan penghargaan ini kami peroleh berkat kolaborasi & dukungan masyarakat sehingga akan terus bertekad memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui layanan logistiknya untuk menciptakan nilai-nilai bersama,” ungkap Phil Opamuratawongse.
Awal mula berdirinya Shipper dilatarbelakangi co founder Chipper Budi Handoko terhadap pekerjaan logistik manual berbasis kertas yang tidak sederhana sehingga memicu kurangnya transparansi harga pengiriman, kendala dalam memonitor status pengiriman, minimnya jasa penjemputan dan sulitnya klaim barang hilang yang tentunya sangat menyulitkan pelanggan.
Kemudian dia mendirikan Shipper sebagai agregator logistik dengan harapan dapat menangani kendala-kendala tersebut.
#ShipperuntukIndonesia diangkat sebagai tema besar untuk menandai 4 tahun perjalanan Shipper di Indonesia sekaligus tanda keseriusan Shipper terus berkontribusi dengan memberikan layanan logistik yang memudahkan kegiatan operasional seluruh pelaku usaha di Indonesia.
Shipper saat ini bermitra dengan 10.000 lebih UMKM dan kerap mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kapabilitas pemahaman seputar logistik kepada para pemangku kepentingan melalui program-program seperti Shipper Academy, Shipper Seller Series dan yang terbaru adalah Shipper Journalist Academy.