News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Transaksi Uang Elektronik Perbankan Melonjak saat Pandemi Covid-19

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Isi ulang saldo uang elektronik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menyokong kinerja perbankan.

Salah satunya, mendorong peningkatan transaksi uang elektronik di sektor perbankan yang diperkirakan berlanjut sampai akhir tahun.

Seiring meningkatnya kebutuhan selama pandemi, transaksi uang elektronik diperkirakan akan meningkat sampai akhir 2021. Berbagai faktor akan mendorong transaksi elektronik.

Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi uang elektronik meningkat 45,05% yoy menjadi Rp 209,81 triliun pada triwulan III 2021. Dari realisasi itu, BI memperkirakan transaksi uang elektronik akan tembus Rp 284 triliun, naik 38,75% yoy pada akhir 2021.

Sebelumnya, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan, pertumbuhan transakasi elektronik didorong empat faktor. Pertama, adanya transformasi produk dan layanan e-commerce.

"Kita tahu, bahwa pembayaran terbanyak di e-commerce melalui e-money karena perilaku masyarakat bergeser ke arah digital. Maka itu, e-commerce terus berinovasi melalui berbagai fitur untuk menjaga pelanggan setia," kata Filianingsih, beberapa waktu lalu.

Kedua, adanya kolaborasi penyedia jasa pembayaran (pjp) dan platform investasi. Misalnya saja, kolaborasi OVO dan Bareksa serta kerja sama LinkAja dan Bibit untuk menawarkan produk reksadana bagi pengguna.

Baca juga: Pentingnya Edukasi Literasi Keuangan Agar Tak Terjerat Investasi Bodong

Ketiga, perluasan ekosistem melalui aksi korporasi. Menurut Filiangsing, perluasan ekosistem ini bukan hanya melalui aksi akuisisi atau merger tetapi juga kolaborasi produktif antar pelaku industri seperti bank, fintech dan e-commerce.

Keempat, digitalisasi perbankan akan semakin meluas. Berbagai cara dilakukan perbankan mulai dari penguatan kapasitas internal baik dari strategi bisnis, proses bisnis, teknologi dan core banking. Misalnya saja, mengakuisisi bank-bank kecil lalu memperluas ekosistem.

Sejumlah bank juga raih kinerja positif. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, mencatatkan frekuensi 697 juta transaksi Mandiri e-Money sebesar 697 juta transaksi, dengan nilai lebih dari Rp 11,8 triliun pada September 2021.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, Mandiri e-Money telah dapat digunakan berbagai pembayaran mulai dari tol, parkir, transportasi seperti Commuterline, MRT, LRT, Transjakarta, Transjogja, Batik Solo Trans dan lainnya.

"Kartu e-Money juga dapat diisi ulang dengan menggunakan aplikasi Livin' by Mandiri pada telepon pintar Android yang memiliki fitur NFC (near field communication), IOS (Iphone) maupun e-commerce yang sudah bekerjasama dengan Bank Mandiri, pada Mesin ATM dan Kantor cabang Bank Mandiri," terangnya.

Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga berhasil catatkan kinerja cemerlang. Hingga Agustus 2021, transaksi uang elektronik bank pelat merah ini tumbuh hingga 223% yoy. "Hal ini menunjukkan perubahan transaksi masyarakat dana dukungan besar BRI terhadap cashless society," kata Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ada pandemi, transaksi uang elektronik perbankan melonjak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini