Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 93,5 persen menjadi Rp 831,4 miliar pada kuartal III 2021.
Direktur Keuangan Bank Permata Lea Kusumawijaya mengatakan, perusahaan membukukan penyaluran kredit bruto senilai Rp 124,2 triliun atau meningkat 20,7 persen dibanding periode sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Baca juga: Sesuai Prediksi, Properti Kelas Menengah Tumbuh Positif di Semester II 2021
"Porsi penyaluran kredit mayoritas sebanyak 45 persen merupakan wholesale banking," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (10/11/2021).
Sementara itu, margin bunga bersih berada di angka 4,4 persen hingga kuartal III 2021 atau masih tetap sama dibanding periode sama tahun lalu.
Baca juga: Harga Saham IPO Cimory Rp 2.780-Rp 3.160, Mahal atau Murah?
Kemudian dari sisi cost to income, perusahaan mencatat sebesar 53,6 persen, mengalami penurunan sebanyak 618 basis poin.
Menurut dia, industri perbankan secara keseluruhan di tanah air mengalami peningkatan dalam hal risiko kredit, meski rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih terjaga.
"Kami juga mengalami hal sama, rasio NPL gross untuk September adalah 3,3 persen dan NPL net di 0,9 persen,” kata Lea.
Dia menambahkan, dari sisi NPL coverage ratio atau rasio cakupan NPL perusahaan juga masih dapat terjaga di kisaran 200 persen.
"Hingga September 2021, rasio cakupan NPL selalu mempertahankan sekitar 200 persen sepanjang tahun, menjadi 217 persen dari 118 persen pada periode yang sama tahun lalu," pungkasnya.