Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, teknologi akan terus berkembang ke depan, selain kendaraan listrik, ada potensi dari hydrogen energy atau energi hidro.
Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi hidro yang cukup besar.
"Kebetulan hidrogen energi itu kita punya potensi dan sekarang Korea impor hidrogen dari Australia. Kemudian, berarti mesin pembakaran kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan terus berjalan," ujarnya dalam acara "12th Kompas100 CEO Forum: Ekonomi Sehat 2022" di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Airlangga menjelaskan, energi hidrogen di Indonesia bahkan bisa lebih murah jika Indonesia mempunyai pembangkit listrik energi hidro di Kalimantan Utara.
Baca juga: Kejar Target EBT, PGN Konversi Gas untuk Transisi Menuju Energi Terbarukan
"Nah hidrogen ini ada sifatnya blue, ada green, yang blue nanti dihasilkan melalui hidro, yang green dihasilkan melalui gas dan pabrik dibanding dengan berbasis elpiji," katanya.
Baca juga: Pengamat Energi Beri Saran Terkait Sistem Anti Petir di Kilang Pertamina
Kendati demikian, dia menambahkan, mensubtitusi elpiji atau Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan Dimethyl Ether (DME) masih terbilang mahal.
"Tapi, DME ada tantangan lagi mengenai investasi tambahan untuk carbon capture dan storage, sehingga investasi awalnya mahal," pungkas Airlangga.