Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Eksekutif dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herawanto mengatakan, Jabar termasuk satu di antara provinsi yang punya daya tahan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Buktinya pada kuartal II 2021, ekonomi Jabar mencatat pertumbuhan di angka 6,17 persen jika dibanding periode sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Namun dengan diberlakukan PPKM level 4 pada Juli hingga Agustus 2021, sedikit berdampak terhadap penurunan aktivitas, sehingga pertumbuhan ekonomi Jabar melambat jadi 3,43 persen secara yoy di kuartal III 2021.
Baca juga: Erick Thohir Pacu Startup Lokal, Pengamat: Wujud Keberpihakan pada Pertumbuhan Ekonomi Digital
"Dengan perlambatan itu, kita juga melihat ekonomi Jabar termasuk satu di antara yang cukup berdaya tahan," ujarnya saat webinar "Memaksimalkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Barat Pasca PPKM", ditulis Kamis (18/11/2021).
Kemudian dengan berbagai perkembangan dan dinamika saat ini, PPKM telah dilonggarkan, sehingga ekonomi Jabar kembali meningkat.
"Ini didasarkan pada pergerakan masyarakat yang meningkat dan mengiringi peningkatan aktivitas ekonomi," kata Herawanto.
Baca juga: Jokowi Sebut Diskon PPnBM Mendorong Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jabar menambahkan, menurunnya kasus positif Covid-19 dan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM menjadi indikator perekonomian akan bangkit tahun depan.
"Kami tetap optimis, ekonomi Jabar tahun 2022 berjalan dengan baik bahkan meningkat, dan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sudah dibuktikan, ekonomi kita meningkat 6,13 persen sampai hari ini," pungkas Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.