News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisi VI: Masih Ada Harapan untuk Masa Depan Garuda Indonesia

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Garuda menurunkan muatan kargo vaksin Covid-19.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza menilai maskapai penerbangan Garuda Indonesia masih memiliki harapan untuk terus melanjutkan bisnisnya di industri penerbangan nasional di tengah belitan utang yang menumpuk.

Faisol mengatakan, Pemerintah sebenarnya sangat bisa membantu Garuda Indonesia dan menyelamatannya dari kematian. Namun pemerintah ragu. 

Keraguan pemerintah bukan tanpa sebab. Tidak adanya skema yang jelas dari Garuda Indonesia terkait bagaimana rencana bisnisnya ke depan merupakan salah satu alasan mengapa demikian. 

“Pemerintah hanya belum yakin pada Garuda. Itu saja. sebenarnya Garuda itu maunya ke depan seperti apa sih?” kata Faisol, dalam diskusi bertema 'Menyelamatkan Nasib Garuda Indonesia', Rabu (17/11/2021).

Menurut Faisol, manajemen Garuda Indonesia sendiri masih ragu tentang skema baru yang harus mereka jalankan.

Pada satu sisi mereka sadar bahwa sedang di ujung tanduk, tapi pada sisi lain tidak mau tegas dan mengakui bahwa posisinya sedang sekarat. 

Baca juga: Garuda Ajak Lessor dan Kreditur Tinjau Skema Restrukturisasi

Akibatnya, lanjut Faisol, mereka terlalu lama untuk mengambil keputusan. Garuda Indonesia terlihat tidak mau bersaing dan kemudian disejajarkan dengan Lion Air, Citilink, atau pun Batik Air. 

“Kalau saya perhatikan, Garuda tidak berani keluar dari kondisi nyaman yang ada. Seperti citranya sebagai leader penerbangan, sebagai national carrier, fasilitas dan pelayanan terbaik, dan sebagainya,” jelasnya. 

Baca juga: Pengamat: Optimalkan Renegosiasi dengan Kreditur untuk Selamatkan Garuda, Pelita Air Opsi Terakhir

Dari situ, Faisol sampai pada kesimpulan bahwa Garuda Indonesia tidak serius dalam memikirkan bisnisnya. 

Garuda Indonesia masih tidak bisa beranjak dari citra permukaan yang mereka dapat, padahal itu jugalah yang terbukti telah membawa mereka ke jurang keterpurukan. 

“Harusnya, cukup tinggalkan itu semua. Kalau sudah waktunya sulit, terimalah kenyataan dan berlakulah sebagaimana orang yang kesulitan. Intinya, jangan merasa kaya, tapi sebenarnya miskin. Kenapa harus takut bersaing dengan Lion, Citilink, dan Batik? Kenapa malu? Kenyataannya kan mereka yang menguasai pasar domestik,” papar Faisol. 

Untuk menyelamatkan Garuda Indonesia, Faisol menyampaikan bahwa pemerintah sudah mengantongi banyak tawaran skema. Dari beberapa pihak lain pun ada yang menyarankan agar Garuda disuntik mati. 

Namun, kata Faisol, bicara suntik mati, bicara banyak jalan. Jika suntik mati yang dimaksud adalah melalui proses pengadilan bahwa Garuda Indonesia sudah pailit, maka itu tidak masalah.

Baca juga: Syarat Penerbangan Domestik Garuda Indonesia Bulan November 2021

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini