Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) telah melakukan inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTGU) Priok untuk menghasilkan oksigen. PTGU ini sudah menghasilkan oksigen sebanyak 2.654 tabung dalam satu tahun.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, pengolahan gas buang menjadi oksigen merupakan inovasi PLN yang terinspirasi dari kasus gelombang dua pandemi Covid-19.
"Melalui inovasi yang dilakukan PT Indonesia Power dan PT Pembangkit Jawa Bali menjadikan gas buang dari proses operasional PLTGU menjadi oksigen medis," ujar Syofvi, Jumat (19/11/2021).
Menurutnya, proyek ini akan tetap dilaksanakan PLN ada atau tidak adanya pandemi, seiring kebutuhan oksigen di rumah sakit menjadi hal yang krusial.
Baca juga: PLTGU Muara Karang Tambah Suplai Listrik 171 MW untuk Jakarta dan Sekitarnya
Pengolahan gas buang menjadi oksigen ini juga rencananya tidak hanya dilakukan di Jawa Bali saja tetapi juga diseluruh Indonesia.
Baca juga: Pandemi, PLN Kelebihan Pasokan Listrik
Syofvi menyebut, saat ini PLN sedang melakukan uji coba pengolahan oksigen di PLTU Lontar.
"Sumatera sedang kita kerjakan. Dan tidak hanya PLTGU, tapi juga di PLTU Lontar juga bisa menghasilkan oksigen. Dengan inovasi teknologi yang kita terus kembangkan, semoga ini bisa menjadi proyek kontribusi PLN untuk masyarakat," papar Syofvi.
Baca juga: APSI Serahkan 177 Unit Oksigen Konsentrator ke Kementerian Perindustrian
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi menjelaskan, oksigen medis yang diperoleh melalui mekanisme ekstrasi senyawa hidrogen yang dihasilkan Hydrogen Generator Plant.
Alat ini juga yang berfungsi untuk memproduksi gas hidrogent sebagai media pendingin generator.
"Sedangkan dari sisi operasional pembangkit yang dibutuhkan untuk media pendingin generator hanya gas hidrogen, selama ini oksigen tidak dimanfaatkan dan dibuang ke udara," ujar Ahsin.
Ahsin mengatakan, untuk bisa memproduksi oksigen PLN tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, karena Hydrogen Generator Plant sendiri merupakan satu komponen infrastruktur dalam PLTGU.
"Kemarin itu kita investasi cuman sekitar Rp 250 - Rp 300 juta saja hanya untuk membeli kompresor, katalis dan tabung penyulingannya," ujar Ahsin.