TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati hari pohon sedunia 21 November 2021, Kimberly-Clark Softex bekerja sama dengan Sentral Sistem Consulting (Sentral Rehabilitasi Mangrove) menanam 4500 mangrove di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Lokasi dipilih karena Kampung Beting merupakan wilayah yang terdampak abrasi cukup parah, ratusan Kepala Keluarga harus kehilangan rumahnya karena dampak abrasi.
Alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak secara besar-besaran menjadi awal mula penyebab abrasi karena hilangnya mangrove sebagai green belt.
Setidaknya terdapat kurang lebih 1000 Hektar area yang memerlukan penanaman kembali mangrove.
Baca juga: Menteri LHK: Konservasi Mangrove Jadi Pesan Penting Presiden Jokowi di KTT G20 Indonesia
Kegiatan penanaman dihadiri oleh anggota Softex Care Club (SCC) Kimberly-Clark Softex, Sentral Sistem Consulting, Pokdarwis Alipbata, dan masyarakat setempat.
Mengusung tema “TREEMAKASIH” sebagai bentuk ucapan terima kasih dari Kimberly-Clark Softex kepada pohon atau alam yang senantiasa menghasilkan oksigen dan menyerap carbon untuk kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya yang lebih baik.
Advisor Softex Care Club (SCC) Zaenal Abidin menyampaikan kegiatan penanaman ini sebagai wujud nyata kepedulian dan komitmen Kimberly-Clark Softex terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup.
"Sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas, terutama masyarakat kampung beting desa pantai bahagia untuk dapat membantu mengurangi dampak abrasi. Selain sebagai peringatan hari pohon sedunia, penanaman ini juga dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kimerly-Clark Softex ke 45 Tahun," kata Zaenal dalam keterangan yang diterima, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Menteri LHK, Menteri PUPR dan Gubernur Bali Pimpin Showcase Mangrove
Sementara itu Imanuel Iman selaku Owner Sentral Sistem Consulting menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kimberly Clark – Softex atas dedikasinya terhadap lingkungan untuk dapat bekerjasama membantu rehabilitasi mangrove muara gembong dan semoga dapat mengurangi permasalahan abrasi.
“Program ini sejalan dengan target pemerintah untuk melakukan rehabilitasi mangrove secara luas, mengingat mangrove merupakan ekosistem yang unik yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dengan baik. Semoga semua pihak dapat berkolaborasi untuk melakukan rehabilitasi mangrove di wilayah Muara Gembong," kata Sya’bani Abdullah Amir selaku Koordinator Kegiatan.