Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) berkolaborasi dalam pengolahan limbah di Pulau Sumatera.
Hal ini merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman kedua BUMN tersebut dalam pengelolaan laboratorium pengujian limbah B3, penyusunan FS serta pelatihan dan sertifikasi.
Direktur Utama Surveyor Indonesia M Haris Witjaksono menyatakan, fasilitas laboratorium pengujian limbah B3 Surveyor Indonesia sepenuhnya siap beroperasi.
Baca juga: Bumdes Gempol Kolot di Karawang Kembangkan Usaha, Dari Jamur Merang hingga Daur Ulang Limbah
"Guna meningkatkan proses bisnis dari kedua belah pihak menjadi lebih terintegrasi, Surveyor Indonesia akan memberikan jasa laboratorium uji dan juga monitoring lingkungan dalam pelayanan menyeluruh khususnya dalam area kerja sama pengelolaan limbah," kata Haris dalam keterangannya, Sabtu (27/11/2021).
Menurutnya, kolaborasi ini juga merupakan perwujudan salah satu bentuk sinergi BUMN dalam mendukung percepatan program Go Green dari pemerintah.
Baca juga: Memanfaatkan Teknologi Basis Konsorsium Mikroorganisme, Limbah Ternak Diolah Jadi Briket Media Tanam
Fasilitas pengelolaan limbah terpadu (FLPT) Kawasan Medan Tahap I terdiri dari empat FPLT yang memiliki unit incinerator dengan kapasitas 24 ton per hari.
Kemudian, IPAL B3 dengan kapasitas 200 M3 per hari, tempat pengumpulan sementara limbah seluas 800 meter persegi, fasilitas pemanfaatan limbah B3, fasilitas laboratorium lingkungan, serta fasilitas pelatihan sertifikasi keahlian lingkungan.