Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengingatkan pemerintah untuk mencegah terjadinya kerumunan di sektor transportasi menyusul ada varian baru Omicron.
Ia menilai transportasi laut di pelabuhan selama ini sulit menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Hal ini harus diwaspadai betul oleh pihak pengelola pelabuhan agar jangan sampai menimbulkan kerumunan-kerumunan saat pembelian tiket," kata Tulus dalam Forum Group Discussion Pembatasan Mobilitas dan Disiplin Protokol Kesehatan di Terminal Transportasi Umum, Selasa (30/11/2021).
Sedangkan di transportasi udara, kerumunan juga masih terjadi saat pengguna melakukan check in aplikasi PeduliLindungi.
Kendalanya karena di bandara sering sekali terjadi susah sinyal.
Persoalan ini bukan hanya terjadi di satu bandara melainkan beberapa bandara khususnya di luar Pulau Jawa.
"Ini harus diantisipasi ketika timbul gangguan sinyal dari Telkom maka petugas lapangan harus sigap. Jangan sampai menimbulkan kerumunan dan menimbulkan masalah," tutur Tulus.
Baca juga: Gejala Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Digambarkan Sangat Ringan
Pengecekan dokumen seharusnya juga tidak lagi perlu konvensional terutama yang dilakukan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Memang masih ada kendala di lapangan di mana konvensional masih dibutuhkan apabila pengguna tidak punya smartphone. Misalnya menunjukkan bukti vaksin dan sudah antigen/RT PCR," lanjut Tulus.
Langkah-langkah antisipatif diperlukan agar tidak terjadi transfusi kasus-kasus dari angkutan umum.
Walaupun selama ini tidak ditemukan secara masif penularan bersumber dari sektor transportasi.
"Munculnya varian baru Omicron tentu harus diwaspadai jangan sampai kemudian mencapai ancaman untuk kita," imbuhnya.
Baca juga: Jepang Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron
YLKI mendukung penerapan PPKM level 3 di seluruh wilayah yang dilakukan pemerintah di momentum mudik Nataru.