Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman meminta pelaku usaha di industri minyak dan gas (migas), serta batubara memaksimalkan pemanfaatan komoditas tersebut sebelum 2060.
Saat ini Indonesia bersama beberapa negara saat pelaksanaan COP26 di Glasgow, telah sepakat mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
"Logika sederhana saya dalam waktu 30 tahun ini, kita makan semuanya. Baik migas, batubara dihabisi," kata Maman saat The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021(IOG 2021), Bali, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, pada 2060 energi fosil yang ada di Indonesia sudah tidak boleh digunakan, dan jangan sampai cadangan masih banyak tetapi tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan energi nasional.
"Jangan sampai kita seperti orang bodoh, ada makanan enak tapi tidak bisa dimakan. Karena cepat atau lambat, ini baranf akan diborder tidak boleh lagi dimakan," ucap politikus Golkar itu.
Baca juga: Dorong Produksi Migas Rendah Karbon, SKK Migas Susun Peta Jalan
Di siai lain, Maman menyampaikan tantangan pelaku usaha di sektor migas dan batubara pada saat ini yaitu berbagai aturan yang berbelit.
Baca juga: Bahlil Lahadalia Sebut Perizinan Hulu Migas Ada di BKPM Mulai Tahun Depan
"Saya baru pulang dari Amerika Serikat, sebelumnya saya ke Rusia, Swiss melakukan studi banding bicara dengan pelaku migas dan tambang di sana, semua keluhannya di Indonesua aturan yang menjelimet," tutur Maman.
"Makanya kami dari partai Golkar mendorong omnibus law terealisasi, karena kita tahu tantangan itu begitu besar," sambungnya.