TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan negosiasi harga pembangunan proyek MRT Fase 2 CP202 dan 205A masih berjalan sangat alot.
William menjelaskan, dalam penunjukan langsung (direct contracting) yang dilakukan sejak Januari 2021, sejumlah kandidat kontraktor asal Jepang mematok harga yang cukup tinggi untuk pengerjaan proyek tersebut.
Karenanya, selama masa penunjukan langsung yaitu September hingga Oktober 2021, MRT Jakarta melakukan negosiasi harga dengan para kandidat.
Baca juga: Capaian Tahun Ini Jauh di Bawah Target, MRT Turunkan Target Penumpang per Hari Jadi 40.000 Orang
"Harga yang ditawarkan oleh kandidat itu lebih tinggi dari pada harga yang ditetapkan oleh panitia. Sehingga pada September dan Oktober 2021 itu kami coba melakukan negoasiasi harga dengan kandidat," kata William dalam kegiatan Forum Jurnalis MRT Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Namun sayangnya, proses negosiasi yang telah dilakukan pun tetap tidak membuahkan hasil.
Oleh karena itu, hingga kini proses direct contracting masih terus berlangsung.
MRT Jakarta juga masih menunggu keputusan terkait hasil evaluasi yang telah diberikan kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku tim penilai dan pemberi pinjaman.
Baca juga: Perbedaan LRT, MRT, dan KRL yang Ada di Indonesia, Berikut Penjelasannya
"Selama proses negosiasi ini pun masih terdapat perbedaan harga. Nah karena perbedaan harga ini masih terjadi maka pada awal November 2021, kami pun mengajukan hasil negosiasi ini ke Japan International Cooperation Agency (JICA)," imbuh William.
MRT Jakarta pun belum dapat memberikan target kapan masalah ini dapat selesai. Bahkan, target penyelesaian pembangunan proyek MRT Fase 2 Bundaran HI-Kota yang akan rampung pada tahun 2025, pun belum diubah.
"Kami masih menunggu keputusan JICA lebih lanjut. Nanti kalau sudah ada hasilnya baru kita bisa tahu on time atau delay dan metode apa yang akan dipilih," ucapnya.
Untuk diketahui, sebelum dilakukan direct contracting, rencana konstruksi proyek pembanguan MRT Fase 2 CP202 dan 205A dilakukan secara terpisah.
Baca juga: PLN Siap Kolaborasi untuk Keandalan Listrik MRT
Hanya, dalam prosesnya kedua proyek tersebut gagal dalam pengadaan tender sebanyak dua kali.
"Sehingga digabung dan barulah kami memulai proses direct contracting sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah Jepang dan Indonesia," ujarnya.
MRT Fase 2 CP202 meliputi pekerjaan konstruksi jalur MRT Jakarta dari Harmoni hingga Mangga Besar.
Sementara MRT Fase 2 CP205A merupakan pekerjaan paket yang meliputi sistem prsinyalan kereta api yang juga dilakukan dari Bundaran HI-Mangga Besar. (Ardiansyah Fadli)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negosiasi Alot, Jepang Pasang Harga Tinggi untuk Proyek MRT Fase 2 CP202-205A"