News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank Indonesia Percepat Kesiapan Penerbitan Rupiah Digital

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Bank Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mempercepat kesiapan penerbitan rupiah digital di Tanah Air.

Saat ini pun BI sedang mempersiapkan infrastruktur sistem pembayaran dan pasar uang yang terintegrasi.

"Rencana penerbitan digital rupiah yang dipercepat dengan berdasarkan digital rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Republik Indonesia," kata Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, Retno Ponco Windarti secara virtual, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Redenominasi Rupiah Kembali Digaungkan, Kali Ini Oleh Calon Deputi Gubernur BI Aida Budiman

Rupiah digital merupakan amanat yang diemban bank sentral untuk menciptakan digitalisasi mata uang menjadi Central Bank Digital Currency (CBDC).

Kehadiran rupiah digital dinilai dapat mendukung akselerasi dan integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.

Menurut Retno, BI sekarang masih melakukan proses pemilihan penggunaan platform rupiah digital, sehingga ke depannya penggunaan rupiah digital dapat meningkatkan konsolidasi elektronifikasi keuangan daerah.

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Dinilai Turut Memberi Dampak pada Pelemahan Rupiah

"Ini akan meningkatkan koordinasi untuk elektronifikasi transaksi keuangan daerah melalui TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah)," paparnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan terdapat 3 tantangan bagi digitalisasi rupiah yakni desain rupiah digital, integrasi dengan sistem pembayaran digital, dan platform digital yang akan digunakan rupiah digital.

Diketahui, sejumlah negara tengah mengkaji penerbitan mata uang digital di tengah kian populernya mata uang kripto, seperti bitcoin. Beberapa negara yang tengah mengkaji di antaranya, Inggris, China, Jepang, dan Uni Eropa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini