Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 6 (enam) BUMN yang tergabung dalam klaster pangan, kini telah dilebur menjadi 3 perusahaan pelat merah.
Hal tersebut terjadi setelah adanya penandatanganan Akta Penggabungan 6 (enam) BUMN Pangan, yang telah ditandatangani kemarin (2/12/2021).
Melalui penandatanganan Akta Penggabungan tersebut, telah dilaksanakan penggabungan PT Bhanda Ghara Reksa ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, penggabungan PT Perikanan Nusantara ke dalam PT Perikanan Indonesia dan penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri.
Penandatanganan Akta Penggabungan secara langsung dilakukan oleh masing - masing Direktur Utama BUMN Pangan yang melakukan penggabungan, berlokasi di Kementerian BUMN.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala N Mansury mengatakan, penggabungan BUMN ini merupakan momentum penting dalam rangka menuju holding BUMN Pangan.
Di mana, salah satu proses menuju holding pangan adalah merger dari 6 BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Ada 6 BUMN Berstatus Tbk Tapi Kinerja Sahamnya Tidak Optimal
“Merger dari 6 BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan merupakan bagian dari rangkaian besar proses pembentukan Holding BUMN Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan,” jelas Pahala dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).
Menurutnya, peningkatan ketahanan pangan Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mencapai visi 2045 yang bisa direalisasikan melalui upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.
“Kita sama-sama mengetahui jumlah penduduk di Indonesia terus tumbuh dan sudah tentu kebutuhan utama adalah pangan,” papar Pahala.
Baca juga: Bahan Baku Obat Kimia Farma 95 Persen Masih Impor, Ini Upaya Kementerian BUMN
“Oleh karenanya melalui peran BUMN Pangan nanti kita terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pangan,” sambungnya.
Pahala menyebut tujuan dari pembentukan holding pangan melalui fase penggabungan BUMN Pangan ini adalah bagaimana kita bisa meningkatkan inklusivitas, melakukan pemberdayaan nelayan, petani dan juga para peternak.
Menurutnya ini bukan merupakan sesuatu hal yang tidak mungkin karena penerapan daripada teknologi yang baik, peningkatan produktivitas dan juga meningkatkan kesejahteraan daripada para petani, nelayan tentunya.