TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terpantau mengalami turun dalam 2 hari terakhir pasca munculnya pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan Krakatau Steel bakal bangkrut pada akhir Desember 2021.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KRAS turun 6,67 persen ke posisi Rp 448 per saham pada Senin, 6 Desember 2021, dan kembali mengalami penurunan menjadi 6,70 persen ke posisi Rp 418 per saham pada Selasa, 7 Desember 2021.
Terkait penurunan saham KRAS tersebut, salah satu investor ritel Tasril Jamal mengungkapkan kekecewaannya. Dia mengatakan, pernyataan terbuka Menteri BUMN tersebut berpotensi memacu kepanikan di pasar modal.
Tasril menilai, pernyataan Erick Thohir tersebut bisa memupuskan kerja keras yang dilakukan KRAS di tengah lesunya perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.
Merujuk pada data dan pemberitaan yang beredar sebelumnya, dia menilai KRAS sukses meningkatkan kinerja keuangan perseoran pada Kuartal III-2021.
Baca juga: Krakatau Steel Siapkan Aplikasi Digital untuk Genjot Penjualan
“Yang dikhawatirkan bila hal ini terus berlanjut kan takutnya terjadi kepanikan di pasar modal, per hari ini saja saham Krakatau Steel terjun bebas sampai 6,70 persen,” kata Tasril.
Tasril menambahkan, kerugian yang dialami oleh negara dan juga investor yang jadi pemegang saham dengan turunnya harga saham KRAS sebanyak 13 persen dalam 2 hari terakhir mencapai Rp 1,35 triliun.
Baca juga: Yakin Tak Bangkrut Bulan Ini, Komisaris Krakatau Tantang Erick Thohir Taruhan Rp 1 Miliar
“Ini kalau di Singapore Stock Exchange masuk kategori pidana. Tidak hanya investor, tapi Negara juga ikut dirugikan. Rp 1,35 triliun itu jumlah yang tidak sedikit,“ ujar Tasril.
Tasril menghimbau kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terus mengawal hal ini agar tidak terjadi kepanikan di pasar modal demi memberikan rasa aman sehingga masyarakat serta investor tidak panik dan kabur.
Baca juga: Krakatau Sarana Properti Rintis Bisnis Kuliner di Cilegon
Selain itu juga untuk menjaga agar saham KRAS tidak semakin turun lagi dan berangsur pulih dan membaik.
“OJK harus ambil sikap dan mengawal ini terus, kalau dibiarkan bisa bahaya, nanti malah kabur itu investor dan juga masyarakat karena takut KRAS beneran default,” ujarnya.
Laporan Reporter: Noverius Laoli
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Saham KRAS dua kali ARB pasca pernyataan Erick Thohir, investor ritel kecewa