TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan menyalurkan kredit kepada PT Translingkar Kita Jaya.
Kredit sindikasi ini disalurkan untuk membangun Proyek Jalan Tol Cinere–Jagorawi (Cijago), dengan jangka waktu kredit 15 tahun. Adapun, nilai pembiayaan sindikasi ini Rp2,68 triliun dengan porsi BNI sebagai lead arranger Rp1,38 triliun dan PT SMI mencapai Rp1,3 triliun.
Pembiayaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi yang dilaksanakan di Grha BNI 46, Jakarta, Selasa (14/12/2021) antara BNI, TLKJ, dan PT SMI, dengan perwakilan yang bertindak atas nama perusahaan masing-masing, yaitu Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 3 BNI Rudy Sihombing didampingi Pemimpin Divisi Sindikasi dan Solusi Korporasi Rommel Sitompul, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi Gani, Direktur Utama TLKJ Hilman Muchsin. Penandatanganan disaksikan oleh Notaris Rina Utami, SH dan jajaran direksi BNI, PT SMI, serta TLKJ.
Baca juga: Awal November 2021, Progres Pembangunan Jalan Tol Cijago Seksi 3 Sudah 13,40 Persen
Turut menyaksikan penandatanganan perjanjian, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Corporate Finance & Legal Director Kompas Gramedia Marcella Lestari, dan Corporate Comptroller Director Kompas Gramedia Johanes Latief. Adapun dari TLKJ hadir Komisaris TLKJ Teddy Surianto, Komisaris TLKJ Bastillah Noor, Direktur Utama Hilman Muchsin, Direktur Keuangan TLKJ Cherly Piktiyani, dan Direktur Operasi TLKJ Alfiandra.
Hadir pula Direktur Utama PT. Transito Tata Media Hari Susanto Surjotedjo dan Direktur Utama PT. Kopnatel Jaya Sigit Setyadi. Acara yang sama juga dihadiri Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad dan Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi J. Gani, serta perwakilan dari Jasa Marga.
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan kesepakatan pembiayaan tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur strategis nasional. Ruas Jalan Tol Cinere–Jagorawi merupakan salah satu infrastruktur penting yang akan mengurangi beban lalu lintas di Tol Lingkar Luar Jakarta menuju ke Bogor dan sekitarnya.
“Seperti yang kita ketahui, infrastruktur merupakan sektor yang tumbuh cukup stabil di tengah masa pandemi. Permintaan kredit masih tetap tinggi, begitu pula dengan penyelesaian proyek-proyek strategisnya. Kami pun meyakini sektor ini masih akan mengalami peningkatan kinerja sangat baik terutama pada tahun depan seiring dengan geliat ekonomi lebih baik,” ujarnya.
Silvano menambahkan sebagai kelanjutan dari pembiayaan sindikasi kepada PT TLKJ, BNI juga berkomitmen untuk memberikan total solusi jasa dan layanan keuangan secara menyeluruh kepada holding maupun grup usaha dengan mengoptimalkan transaksional, cash management, payment channel, serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman. “Tentunya seluruh fasilitas tersebut akan diikuti dengan solusi digital BNI yang akan semakin mempermudah dan membuat nyaman,” imbuhnya.
CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama menyampaikan bahwa kemajuan perkembangan infrastruktur di Indonesia perlu diimplementasikan melalui sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak terkait. Dalam percepatan pembangunan program strategis nasional di sektor infrastruktur ini, Lilik Oetama berharap Ruas Jalan Tol Cinere–Jagorawi akan memberikan manfaat dan sepenuhnya berdampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: Pembangunan Tol Cijago Seksi III Ditargetkan Selesai Akhir 2022, Awal Tahun 2023 Beroperasi
“Kunci dari keberhasilan program Ruas Jalan Tol Cinere–Jagorawi ini adalah sinergi dan kolaborasi dari kita semua. Program ini merupakan peluang bagi kita untuk menciptakan infrastruktur lalu lintas yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Semoga pembangunan proyek tol ini ke depan dapat berjalan lancar, minim hambatan, dan bisa segera digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad juga menyampaikan bahwa terlaksananya perjanjian pembiayaan sindikasi ini menjadi sinyal bahwa sektor infrastruktur merupakan asset class yang masih menarik minat investasi para investor.
Dalam kondisi saat ini khususnya sektor jalan tol memiliki daya tahan atau resilience sehingga diprediksi akan terus menjadi sektor strategis di Tanah Air. Dukungan pembiayaan ini juga sejalan dengan komitmen serta mandat yang diberikan oleh Kementerian Keuangan kepada PT SMI untuk terus mendukung percepatan pembangunan di Indonesia melalui salah satu pilar bisnisnya.
“Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT SMI selalu berkomitmen untuk mendukung percepatan pembangunan di Indonesia. Sektor jalan tol merupakan sektor strategis dan Proyek Jalan Tol Cinere–Jagorawi (Cijago) masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan pemerintah. Harapan kami, keterlibatan PT SMI dalam sindikasi ini dapat menjadi katalis untuk semakin mendorong pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi masyarakat, serta membuka konektivitas dan aksesibilitas barang dan jasa,” ujar Direktur Utama PT SMI dalam sambutannya.
Sebagai Proyek Strategis Nasional, Jalan Tol Cinere–Jagorawi memiliki nilai strategis meningkatkan volume distribusi barang dan jasa di kawasan Jabodetabek. Ruas jalan tol ini juga akan memperlancar arus mobilitas warga Bodetabek menuju Jakarta dan Bandara Soetta. Waktu tempuh Jagorawi–Bandara Soetta akan berkurang signifikan saat pembangunan jalan tol Cijago ini rampung.
Baca juga: Awal November 2021, Progres Pembangunan Jalan Tol Cijago Seksi 3 Sudah 13,40 Persen
Menurut Direktur Utama PT Translingkar Kita Jaya Hilman Muchsin, pembangunan konstruksi jalan tol ditargetkan selesai dalam jangka waktu 1,5 tahun. “Target pengerjaan konstruksi selesai pada akhir tahun 2022 sehingga dapat beroperasi pada awal 2023, dengan dukungan pembiayaan dari BNI tentunya kami optimistis target pembangunan akan selesai tepat waktu,” ujar Hilman.
Jalan Tol Cijago merupakan bagian dari Jalan Tol JORR II terdiri atas ruas Cengkareng–Kunciran (15,2 km), Kunciran–Serpong (11,2 km), Serpong–Cinere (10,1 km), Cinere–Jagorawi (14,6 km), Cimanggis–Cibitung (25,4 km), Cibitung–Cilincing (33,9 km), dan Akses Tanjung Priok (12,1 km).
Penyelesaian konstruksi Tol Cijago akan meningkatkan konektivitas Tol JORR II yang berdampak positif mengurangi kemacetan di pusat Kota Depok, memperlancar pengadaan arus barang dan jasa di wilayah Jabodetabek, mengurangi beban lalu lintas Tol JORR I yang semakin padat, dan kehadirannya menjadi sangat penting sebagai katalisator untuk meningkatkan ekonomi kawasan.