Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BALI - PT Langgeng Kreasi Jayaprima atau juga dikenal sebagai Diageo Indonesia secara resmi melepas ekspor perdana produk mereka ke Thailand, pada Kamis (16/12/2021).
Pelepasan ekspor minuman beralkohol produk Captain Morgan Spiced Rum Gold yang dibuat di pabrik Diageo Indonesia Tabanan, Bali, ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.
Putu Juli Ardika mengapresiasi langkah Diageo Indonesia mulai menyasar pasar global dengan produk yang berasal dari Indonesia.
Baca juga: Ini Strategi LPEI Dorong Pelaku UKM Jadi Eksportir
"Kita melakukan peresmian ekspor perdana PT Langgeng Kreasi Jayaprima yang tujuan ekspornya ke Thailand. Kalau memang nantinya Bali ini dijadikan power house untuk industri ini, mungkin nanti dari Bea Cukai bisa kita usulkan dan kita bisa dukung dengan kebutuhan impor tujuan ekspor, sehingga kita dapat membantu pengembangan industri ini untuk tujuan ekspor," ungkap Putu dalam acara pelepasan ekspor perdana Diageo Indonesia, Kamis (16/12/2021).
Kementerian Perindustrian berharap bisa menjadikan Indonesia negara destinasi investasi yang memproduksi dan mengekspor produk-produk berkualitas dunia.
Baca juga: Kemenperin Sebut Penjualan Mobil LCGC Tak Terganggu oleh Penerapan PPnBM
"Saya berharap volume ekspor dapat terus ditingkatkan, dengan demikian produksi dapat terus berlangsung dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat," jelas Putu.
Ekspor ke pasar Thailand dilakukan Diageo Indonesia yang memproduksi secara lokal merek-merek minuman beralkohol dunia seperti Smirnoff, Smirnoff Ice, Gilbey’s dan Captain Morgan.
President Director Diageo Indonesia Puneet Narang, mengatakan ekspor perdana ini merupakan tonggak sejarah penting bagi Diageo di Indonesia yang menjadi pencapaian atas kerja keras seluruh karyawan kami di Indonesia.
"Kedepannya, kami akan terus meningkatkan kinerja kami untuk dapat memenuhi permintaan dari pasar lain di Asia Pasifik," tutur Puneet.
Baca juga: Kemenperin Sebut 36 Rumah Kemasan Keterbatasan Tenaga Ahli
Managing Director Diageo Asia Tenggara Preeti Arora Razdan, menyampaikan Diageo Indonesia berada di tonggak pencapaian yang sangat penting, yakni mengekspor produk Captain Morgan Spiced Rum Gold untuk pertama kalinya yang dibuat di fasilitas mereka di Tabanan.
"Kami membangun fasilitas produksi ini berdasarkan visi jangka panjang dan tujuan untuk menjadi hub utama di kawasan Asia Pasifik. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk membawa perubahan bagi Indonesia menjadi sebuah manufacturing hub yang kuat dan meningkatkan kapasitas ekspor barang-barang bernilai tambah," jelasnya.
Selain memproduksi merek-merek minuman beralkohol kelas dunia, Diageo juga berkomitmen memastikan bahwa investasi yang dilakukannya mampu membuka potensi ekspor, membangun lapangan kerja, memberikan manfaat langsung dan tidak langsung bagi komunitas lokal baik di Bali maupun di Asia Tenggara.
Di Indonesia, Diageo aktif berinteraksi dengan komunitas melalui berbagai program termasuk inisiatif Desa Ekowisata di Nyambu yang baru-baru ini menerima penghargaan CSR Leadership Award dan Pabrik Diageo di Bali juga telah menerima Sertifikasi Energi Terbarukan dari PLN.
"Kami berambisi menjadi perusahaan berkinerja terbaik, dipercaya dan dihormati, serta membangun peran yang positif di tengah masyarakat. Tim Diageo Indonesia telah menunjukkan ketangguhan dan dedikasinya terutama ketika kami melalui tantangan di saat pandemi. Semoga ekspor ini menambah nilai kontribusi Diageo Indonesia dalam pemulihan ekonomi Bali dan nasional," ujar Puneet.
Diageo Indonesia akan meneruskan kolaborasi dan menjaga kerjasama yang baik bersama pemerintah dan mitra usaha lainnya.
"Kami sekarang memasuki pasar-pasar yang ada dan ini merupakan bentuk dari kerjasama yang baik antara pemerintah dan pebisnis. Saya juga harap dapat berkontribusi terhadap ekonomi dan juga dapat menyumbangkan keuntungan tahun-tahun kedepan. Kami berupaya meningkatkan kapasitas untuk mengekspor berbagai produk dan juga melakukan operasional yang lebih kompetitif untuk tetap mendukung kebijakan-kebijakan dalam lingkungan," imbuh Puneet.