News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wagub NTT: Butuh Rantai Pasok untuk Jadikan Labuan Bajo Wisata Premium

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef A Nae Soi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef A Nae Soi menggandeng banyak stakeholder untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai wisata premium.

Menurut Josef, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan rantai pasok di dalam melakukan aktivitas ekonomi pariwisata.

"Rantai pasok ekonomi harus berasal dari NTT, terkecuali sudah tidak punya lagi kita. Contohnya kopi jangan ambil dari luar, itu berarti kita tidak berhasil menjadi wisata premium," kata Josef dalam webinar HUT ke-63 Provinsi NTT yang digelar Tribun Network, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Bangun Destinasi Wisata di NTT Harus Diimbangi Dengan Perbaikan Akses

Pemerintah provinsi pun sudah bertemu dengan berbagai tokoh masyarakat dan tokoh adat agar mensosialisasikan betapa pentingnya pariwisata bagi ekonomi.

"Maksud dari rantai pasok adalah masyarakat NTT harus bisa memproduksi dan harus disiapkan bahkan kita sudah siapkan Pergubnya," ucap Josef.

Produk buatan masyarakat lokal tersebutlah yang dipasok ke hotel-hotel dan restoran, rantai pasok wajib hukumnya digunakan.

Baca juga: Saleh Husin: Jangan Ada Ego Kedaerahan Saat Kenalkan Pariwisata NTTĀ 

Josef mengakui, sumber daya manusia berkualitas mesih menjadi persoalan di NTT.

Karena itu, pemerintah provinsi mengirimkan 50 pemuda-pemudi belajar ke Griffith University untuk memodernisasi pemahamannya sampai ke masyarakat level bawah.

Baca juga: Dukung Pariwisata NTT, Menteri Johnny Pastikan Infrastruktur TIK Merata

"Kita ingin memberikan kesadaran masyarakat, karena turis asing mereka butuh amenities tentang kebersihan dengan demikian faktor manusia yang paling penting," pungkasnya.

Pemerintah Provinsi ingin masyarakat lokal bisa memproduksi kebutuhan amenities itu sehingga tidak perlu memasok dari luar wilayah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini