TRIBUNNEWS.COM – Geliat kontribusi perusahaan digital di Indonesia makin menggema dan berdampak pada kemajuan. Seperti yang dilakukan oleh tiga raksasa digital, yaitu Grab, Emtek, dan Bukalapak.
Setelah peluncuran perdana Oktober lalu di Kupang, kini tiga perusahaan tersebut berkolaborasi dan melanjutkan program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) di Solo.
Tak main-main, program Kota Masa Depan menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM yang bergabung dalam satu ekosistem digital.
Para pelaku UMKM tersebut secara langsung difokuskan untuk menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia, serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.
Program tersebut disambut dan diapresiasi oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, program Kota Masa Depan dapat meningkatkan eskalasi dari kemampuan serta kualitas para pelaku UMKM lokal di kota Solo, terutama dalam beradaptasi menghadapi tantangan di era disrupsi. Tentunya, dengan memanfaatkan peran teknologi yang dihadirkan dalam program tersebut.
“Percepatan digitalisasi ini turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak para pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital, ayo segera manfaatkan fasilitas ini agar bersama kita dapat maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo,“ jelas Gibran.
Kesiapan untuk mengawal dan mengubah kota Solo lewat program Kota Masa Depan disampaikan langsung melalui perwakilan tiga perusahaan digital yang tergabung.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, “Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap bekerja sama dengan Pemerintah Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan. Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.”
Penggabungan kekuatan superapp Grab dengan portofolio bisnis media, all-commerce, dan content production dari Emtek Group diharapkan mampu mendorong Solo bertransformasi menjadi Smart City.
Kolaborasi ini juga tak lepas dari peran pemerintah pusat dan daerah yang dibarengi program Kota Masa Depan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, di pasar tradisional, merangkul pedagang kecil, pedagang lanjut usia dan penyandang disabilitas, serta menjangkau lebih banyak pelaku usaha yang belum terlayani.
"Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi bangsa,” lanjut Ridzki
Berdampak pada peningkatan UMKM lokal
Salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Fahmi Rachmanda Putra, pemilik Rachmajaya Woodcraft.
Mengembangkan usaha di bawah naungan program akselarator Kota Masa Depan membuat dirinya dan UMKM miliknya mendapatkan banyak pengalaman.
"Mulai dari pelatihan hingga pendampingan yang diberikan agar kami dapat lebih memaksimalkan teknologi, seperti saya yang kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer tanpa harus menggunakan buku secara manual," tutur Fahmi.
Selain itu, ia merasakan peran dari Kota Masa Depan membuat dirinya mampu berinovasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen hingga seluruh Indonesia.
"Saya ucapkan terima kasih dan semoga program seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, agar semakin banyak UMKM di Solo yang go digital,” lanjut Fahmi.
Tak hanya Fahmi, pengalaman yang sama juga dirasakan oleh Aditya Liliyan, pemilik UMKM kuliner Mixology Coffee.
“Program akselerator Kota Masa Depan telah membantu kami para pelaku usaha kuliner serta pedagang kecil dalam meningkatkan kualitas usaha sehingga kami tetap bisa mempertahankan usaha meski di tengah pandemi,” ungkap Aditya.
Aditya merasakan manfaat program Kota Masa Depan yang telah membantunya berkembang melalui berbagai rangkaian pelatihan, sesi webinar dan pendampingan, sehingga dapat menjangkau konsumen di luar kota Solo.
“Usaha kami kini semakin berkembang serta mengalami peningkatan pendapatan hingga hampir 100 persen. Semoga program ini dapat merangkul lebih banyak lagi para pelaku UMKM untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari pemanfaatan teknologi,” ungkap Aditya.
Saat ini, selain Fahmi dan Aditya, lebih dari 10 ribu UMKM telah bergabung di ekosistem program Kota Masa Depan.
Dukung transformasi Solo jadi Smart City
Bersamaan dengan hadirnya #KotaMasaDepan di Solo, Grab juga meluncurkan GrabKitchen di Pasar Gede.
Membawa konsep cloud kitchen, Grab menyatukan beragam UMKM kuliner dalam satu fasilitas pusat untuk menjawab permintaan pasar yang belum terpenuhi di wilayah-wilayah tertentu.
Dengan dukungan teknologi, GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan agar menjangkau lebih banyak konsumen GrabFood.
Alhasil, UMKM kuliner lokal Kota Solo dikenal lebih luas oleh masyarakat, mampu bersaing, dan dapat meningkatkan peluang penjualan.
Tak hanya itu, dukungan Grab juga dilakukan melalui pemberian pelatihan untuk para UMKM lokal.
Nantinya, setiap pihak UMKM yang berpartisipasi dapat akan mendapatkan berbagai rangkaian pelatihan penjualan secara online, melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial serta cara meningkatkan kualitas merek dagang dan menu makanan.
Pada segmentasi berbeda, Grab juga meningkatkan jangkauan layanan dan memperkuat ekosistem kendaraan listrik dengan melakukan serah terima 400 unit motor listrik yang diperuntukkan bagi para mitra pengemudi GrabBike dan mitra pengantaran Grab di Solo, diserahkan langsung oleh Ridzki kepada Gibran.
Sejak 2019, Grab telah menaruh fokus perusahaan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui komitmen #LangkahHijau di Indonesia. Menurut Ridzki, ia dan timnya bangga dapat kembali membantu pemerintah mengembangkan Solo Smart City dengan memanfaatkan teknologi Grab yang inklusif melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon.
“Tak hanya itu, kami juga memperkenalkan GrabKitchen Pasar Gede untuk mendukung kemajuan bisnis pelaku UMKM di bidang kuliner di Kota Solo. Inovasi kendaraan listrik dan konsep cloud kitchen ini selaras dengan misi GrabForGood yang turut serta dalam pengembangan daerah di Indonesia dan menggunakan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Ridzki.