Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong mengatakan penjualan properti oleh para broker tetap jalan di masa sulit karena banyak konsumen yang mencari rumah lewat media digital.
Menurutnya, para broker harus bisa mengusai teknologi digital untuk meyakinkan konsumen.
“Hanya yang bisa mengadopsi teknologi properti yang bisa bertahan di masa pandemi, baik broker maupun developer,” ujar Lukas kepada wartawan, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Pengamat Prediksi Pertumbuhan Sektor Properti Capai 15 Persen Tahun 2022
Hadirnya jasa perantara perdagangan properti di Indonesia masih relatif baru, diawali era individual dan independen broker.
Kemudian pada tahun 1992, lahirlah AREBI yang diinisiasi oleh para tokoh developer saat itu, dengan keanggotan perusahaan broker properti.
Situasi ini juga dimanfaatkan PT Daya Property Services untuk menggelar launching situs jual beli properti khususnya segment primary market, yaitu RoomA21.
Baca juga: Pengembang Mulai Ekspansif Seiring Membaiknya Perjualan Properti
Situs RoomA21.com menambah pilihan bagi masyarakat yang ingin mencari properti lewat online baik landed house, perkantoran, apartemen, maupun properti komersial.
RoomA21 menyajikan hunian premium landed maupun apartemen terutama di sekitar Jabodetabek
Founder Rooma21.com Djoko Yoewono menyatakan, ke depan, industry jasa perantara perdagangan properti diprediksi akan bertransformasi ke era digitalisasi.
“Dalam lima tahun terakhir, sudah mulai menjamur dan munculnya banyak property technology dengan berbagai model business dan segmentasinya, yang tentu lebih efisien,” imbuh Djoko.