News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minyak Goreng Curah

Harga Minyak Goreng hingga Telur Melonjak Drastis, Pedagang Pasar Menjerit dan Anggap Tidak Wajar

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja saat akan mengantar minyak goreng curah di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2021). Harga Minyak Goreng hingga Telur Melonjak Drastis, Pedagang Pasar Menjerit dan Anggap Tidak Wajar

"Tiga catatan ini membuat kami memberikan rapot merah kepada Kementerian Perdagangan dan Kementrian Pertanian," tambah Reynaldi.

Baca juga: Menanti Langkah Pemerintah Terapkan Subsidi Minyak Goreng, Mampukah Menekan Tingginya Harga?

DPR Minta Pemerintah Kendalikan Harga

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti tingginya harga sejumlah bahan pangan pokok di penghujung 2021. Oleh karenanya, Puan meminta pemerintah segera mengatasi persoalan tersebut, mengingat lonjakan harga bahan pangan pokok akan membuat masyarakat semakin sulit.

“Pemerintah perlu segera mengendalikan harga bahan pangan pokok di akhir tahun ini. Beberapa bahan pangan pokok seperti minyak goreng, cabai, bawang dan telur ayam harganya sangat tinggi melebih akhir tahun sebelumnya,” ungkap Puan dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (28/12).

Dimana per 24 Desember 2021 kemarin, harga minyak goreng di pasaran jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 11.000/liter. Bahkan untuk minyak goreng kemasan sudah ada yang mencapai harga Rp 20.000/liter. Harga bahan pangan pokok yang melambung tinggi lainnya, cabai rawit merah, telur ayam ras, dan bawang merah.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100.000 Per Kg, Pedagang Beberkan Penyebabnya

Puan menuturkan, dengan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut akan berdampak kepada masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan kecil.

"Ibu-ibu rumah tangga sudah banyak mengeluh, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah sudah ada yang mencapai Rp 140.000/kg. Ini sudah melebihi harga daging,” ucapnya.

Permasalahan naiknya harga-harga bahan pangan di akhir tahun tak cukup hanya diselesaikan di tahun ini, namun perlu diselesaikan untuk waktu-waktu ke depan. Mengingat, fenomena ini selalu berulang dan perlu upaya penyelesaian yang komprehensif.

Maka perlu adanya sinergi kebijakan antar sektor baik dari sisi hulu maupun hilir, dari sektor produksi dan perdagangan.

Puan juga mengingatkan, pemulihan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi Covid-19 membutuhkan kebijakan yang dapat memberikan perlindungan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pada saat yang bersamaan mendorong dunia usaha, sektor riil dan UMKM dapat bergerak kembali dalam inflasi yang terkendali.

Baca juga: Harga Telur Melambung, Penjualan di Agen dan Pedagang Pasar Anjlok

Respon Kemendag

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat diminta tanggapan menjelaskan kenaikan harga bahan pangan dipengaruhi faktor tingginya curah hujan belakangan.

Ia menilai sejumlah komoditas telah terkena dampak seperti harga cabai rawit yang terus mengalami kenaikan.

"Bahan pokok lokal kemungkinan hingga di awal tahun depan perlu diwaspadai karena curah hujan yang masih cukup tinggi," ucap Oke, Kamis (23/12/2021).

Selain cabai, Oke menekankan komoditas bawang juga mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun.

"Untuk harga beras, gula, dan daging cenderung stabil," pungkasnya. (Tribunnews.com/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini