TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,04% ke level 6.600,67 pada perdagangan Rabu (29/12/2021).
Di sisi lain, investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 110,39 miliar di pasar reguler.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, penguatan terbatas IHSG terebut disebabkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap perkembangan Covid-19 varian Omicron di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Baca juga: Bappebti Tutup Dua Pedagang Aset Kripto, Kini Tinggal 11 Entitas yang Terdaftar
Pergerakan di awal pekan menjelang libur pergantian tahun juga masih minim sentimen.
Untuk perdagangan Kamis (30/12), Dennies memprediksi IHSG akan kembali menguat. Support 1 IHSG diperkirakan berada di level 6.581, support 2 di 6.565, resistance 1 di 6.617, dan resistance 2 di 6.637.
Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indikator kenaikan volume yang mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek. "Akan tetapi, pergerakan masih akan cukup terbatas karena minimnya sentimen dalam negeri serta adanya kekhawatiran akan tingginya kasus Covid-19 di AS dan Eropa," ucap Dennies, Rabu (29/12/2021).
Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memproyeksi, IHSG bakal menguat terbatas untuk menguji kembali area 6.610-6.627 pada Kamis (30/12). Support IHSG diperkirakan berada di level 6.555 dengan resistance di 6.662.
Menurut Herditya, secara teknikal, IHSG saat ini sedang berada di akhir penguatan dalam skenario terburuknya. "Di sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan bursa regional Asia yang juga bergerak bervariasi karena adanya aksi profit taking menjelang akhir tahun," kata dia.
Baca juga: Bergejolak, IHSG Rabu Ditutup di Zona Hijau, Naik ke level 6.600, Berikut Prediksi Esok Pagi
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan, IHSG akan bergerak sideway dalam rentang 6.580-6.630 di hari perdagangan terakhir 2021, Kamis (30/12) dengan support di 6.550. Secara teknikal, proyeksi tersebut didukung oleh terbentuknya pola doji star dan indikasi jenuh beli oleh Stochastic RSI.
Dari data ekonomi, pelaku pasar cenderung wait and see terhadap data sektor tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Kamis (30/12) dan indeks manufaktur China pada Jumat (31/12). Investor juga masih menantikan data ekonomi domestik seperti indeks manufaktur dan inflasi Desember 2021 yang akan diumumkan pada Senin (3/1).
"Masih dari dalam negeri, pelaku pasar juga mengantisipasi perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia di tengah potensi peningkatan mobilitas masyarakat di akhir pekan ini," kata Valdy.
Valdy menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham yang berpotensi rebound pada Kamis (30/12), seperti INDF, MIKA, HEAL, AKRA, dan EXCL. Sementara Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati MTEL, BIRD, dan BRPT.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Kamis (30/12)