Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina melalui unit induk usaha kilang dan petrokimia yakni PT Kilang Pertamina Internasional atau PT KPI, terus menjalin sinergi dengan mitra strategis untuk memperkuat skema pendanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Salah satu PSN yang dikelola PT KPI adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan memiliki nilai proyek sebesar 7 miliar dolar AS.
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara dengan Rp99,8 triliun (asumsi kurs Rp14.268 per dolar AS).
Baca juga: Pertamina Tetap Sediakan Pertalite Hingga Tahun Depan, Dirut: Bertahap Dorong Pemakaian Pertamax
Untuk mengoptimalkan strategi pendanaan RDMP Balikpapan tersebut, PT KPI menjalin kerja sama dengan perbankan di antaranya Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Syariah Indonesia, untuk terlibat dalam skema Project Financing.
Direktur Keuangan PT KPI, Fransetya Hutabarat mengatakan, skema pendanaan dari bank merupakan langkah yang efektif untuk pengembangan megaproyek kilang dan petrokimia di Balikpapan.
“Saat ini tahapan pendanaan terus bergulir dimana terdapat beberapa Bank yang telah mengirimkan Letter of Interest dan menginformasikan besaran dana yang siap dialokasikan untuk pendanaan megaproyek ini,” ucap Fransetya, Kamis (30/12/2021).
“PT KPI sudah melakukan komunikasi intens ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta beberapa bank asing,” sambungnya.
Baca juga: Rencana Mogok Kerja Batal, Serikat Pekerja dan Direksi Pertamina Bikin 3 Poin Kesepakatan
Fransetya melanjutkan, skema investasi yang kuat dilakukan untuk menunjang keberlangsungan RDMP Balikpapan.
Megaproyek kilang dan petrokimia ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Mengingat RDMP Balikpapan ini merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina, skema pendanaan yang berkelanjutan merupakan fokus perusahaan untuk mendukung kelancaran proyek.
Nantinya RDMP Balikpapan diproyeksikan untuk menghasilkan produk setara Euro V yang lebih ramah lingkungan.
Proyek yang ditargetkan on stream pada tahun 2024 ini akan menjadi salah satu proyek terbesar Pertamina yang memiliki spirit untuk menyokong ketahanan energi negeri.
Saat ini PT KPI juga tengah menggarap berbagai proyek strategis dan membuka peluang untuk investasi dari pihak luar.
Baca juga: Pengamat Energi Beri Saran Terkait Sistem Anti Petir di Kilang Pertamina
Terdapat 12 proyek strategis di antaranya Biorefinery Cilacap, RDMP di kilang eksisting, Proyek Petroleum To Pharmaceutical, Petrochemical Jabar dan lainnya.
Pertamina juga menyambut positif partisipasi pihak eksternal, baik domestik maupun luar negeri, yang tertarik untuk menjadi mitra maupun financier guna mendukung pendanaan dan pembangunan proyek-proyek yang ada di seluruh kilang Pertamina.