TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham akhir tahun 2021, Kamis (30/12/2021) lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 19,195 poin atau 0,29% ke level 6.581,482.
Pada awal tahun 2022 diprediksi bakal mengalami rebound setelah pada akhir tahun 2021 lalu jatuh di zona merah.
Analis Dennies Christoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG yang melemah itu diperberat oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kasus varian baru Omicron di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang semakin parah.
Baca juga: Perdagangan Terakhir IHSG di 2021 Berada di Zona Merah, Turun 0,29 Persen
Investor juga melakukan profit taking jelang libur panjang di akhir pekan menyambut tahun baru 2022.
Untuk perdagangan besok Senin (3/1/2022), Dennies memperkirakan IHSG berbalik menguat dengan level support di 6.570 hingga 6.559. Sementara itu, level resistance-nya di 6.602 hingga 6.623.
"Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low disertai indikator stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/12).
Ia menambahkan, pada perdagangan besok Senin investor masih akan fokus mencermati kenaikan kasus varian baru Omicron di AS dan Eropa.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat, Cermati Deretan Saham Ini yang Berpotensi Rebound
Tidak terkecuali kenaikan kasus Omicron dari dalam negeri walaupun belum signifikan jumlahnya. Di sisi lain, investor akan mencermati data inflasi dari Indonesia.
Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan menguat, berikut beberapa saham yang dicermati analis seperti:
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Mengalami koreksi namun masih tertahan di atas level support. Analis menyarankan masuk saham ini di harga 5.650 hingga 5.750. Stop loss di Rp 5.600. Adapun target harga ASII di 5.950 hingga 6.050.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Mengalami koreksi dan masih bergerak di sekitar level support tren konsolidasi. Investor disarankan masuk di harga 4.060 hingga 4.110. Stop loss di 4.040. Adapun target harganya di 4.170 hingga 4.230.
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)