Mengalami koreksi dan masih bergerak di sekitar level support tren konsolidasi. Analis menyarankan masuk saham ini di harga 1.125 hingga 1.150. Stop loss di 1.110 per saham. Adapun target harganya di 1.190 hingga 1.215 per saham.
Sideways
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan, pergerakan IHSG akan kembali sideways dalam rentang 6.550 hingga 6.630.
"Secara teknikal, IHSG rawan aksi jual, mengingat harga yang tertahan di level pivot 6.580 disertai indikasi overbought pada stochastic RSI," ujar Valdy dalam riset, Jumat (31/12).
Dia menambahkan, pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (3/1) merefleksikan respons pelaku pasar terhadap data indeks manufaktur Tiongkok dan Indonesia di Desember 2021.
Baca juga: IHSG Diprediksi Tertekan pada Perdagangan Hari Ini, Imbas Pelemahan Saham Konstruksi dan Komoditas
Keduanya diperkirakan berada di atas batas ekspansif (50), sejalan dengan kecenderungan peningkatan demand di akhir tahun.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati perkembangan inflasi Desember 2021 yang diperkirakan masih stabil di level rendah, walau terjadi kenaikan harga beberapa bahan pangan.
Di samping data-data ekonomi, pelaku pasar juga mengantisipasi perkembangan Covid-19 pasca libur akhir tahun.
Saham-saham sektor kesehatan, seperti MIKA, HEAL, SIDO, PRDA, dan IRRA dapat diperhatikan.
Di luar saham-saham sektor kesehatan, pelaku pasar dapat mencermati potensi rebound pada SCMA, ASRI, SMRA, TLKM, dan JSMR. (Kontan)