TRIBUNNEWS.COM – Mendengar cerita soal rasa makanan, tentu masyarakat sudah kenal dengan rasa umami. Ternyata, rasa “umami” telah ditemukan lebih dari seabad yang lalu oleh Dr. Kikunae Ikeda. Ilmuwan dari negara Jepang ini berhasil mengekstrak komponen utama dari rasa umami, yaitu asam glutamat, salah satu jenis asam amino.
Berbekal dari temuannya tersebut Dr. Kikunae bercita-cita untuk “Menciptakan bumbu yang enak dengan harga terjangkau dan mengubah makanan sederhana namun bergizi menjadi makanan lezat” dan menyebarkannya ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Mewarisi tujuan tersebut, PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) hadir di tengah masyarakat sejak tahun 1969, dan berkontribusi untuk kesehatan yang lebih baik bagi keluarga Indonesia melalui kekuatan dari asam amino untuk mengatasi masalah makanan dan kesehatan, yang terkait dengan dietary habits and aging, melalui kontribusi dalam peningkatan makanan, kesehatan dan kehidupan yang bermanfaat.
Tak hanya itu, Ajinomoto juga makin memperkuat komitmennya mendampingi masyarakat Indonesia dalam memberikan yang terbaik, walaupun berada di tengah pandemi, dan berpegang pada nilai Ajinomoto Share Value (ASV) yang berfokus pada pilar: health and well being, food resources, dan global sustainability lewat berbagai inovasi produk dan layanan.
Langkah Ajinomoto untuk Indonesia hijau
Tak melulu soal makanan, Melalui slogan “Eat Well, Live Well’, Ajinomoto terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Lewat komitmennya dalam menjaga lingkungan, salah satu pabrik Ajinomoto di Mojokerto berhasil mengurangi penggunaan air hingga 35% yang kemudian mengembangkan inisiasi pemeliharaan lingkungan melalui Peningkatan Pengelolaan Air Limbah (Waste Water Management Improvement). Kegiatan lain yang juga dilakukan adalah reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk sebagian besar aktivitas pabrik.
Untuk mendorong kualitas udara yang lebih baik, Ajinomoto berperan dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon) lewat berbagai kegiatan, di antaranya mengurangi konsumsi bahan bakar penggunaan transportasi di tempat kerja, pemangkasan penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.
Kesadaran akan kesehatan lingkungan juga membuat Ajinomoto menyoroti setiap masalah yang terjadi di sekitar, salah satunya adalah sampah plastik yang dari tahun ke tahun makin menumpuk. Langkah konkrit dari Ajinomoto dalam mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik adalah dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasan AJI-NO-MOTO® MSG paper packaging.
Pengurangan penggunaan material plastik juga diikuti oleh Brand Masako® secara bertahap mulai Oktober 2021. Bukan hanya mengurangi penggunaan material plastik pada kemasan saja, namun Masako® juga melakukan pengurangan plastik pada bagian header part. Gerakan Masako® no inner plastic dan take out header part ini jika dibandingkan dengan packaging sebelumnya, dapat mengurangi penggunaan plastik sebesar 8.4%.
Sementara itu, limbah sisa proses produksi Monosodium Glutamate (MSG) juga dikembangkan Ajinomoto menjadi berbagai produk alternatif, contohnya pakan ternak (Fermented Mother Liquor/FML) dan pupuk daun (AJIFOL).
Selain memproduksi produk samping ini, Ajinomoto juga berupaya membantu para petani dalam melakukan penyemprotan pupuk cair AJIFOL dengan menggunakan teknologi drone sebagai salah satu cara efektif dan efisien terhadap penggunaan air, sumber daya manusia, dan penghematan biaya guna mendukung budi daya pertanian berkelanjutan.
“Selain berkomitmen membantu memperpanjang usia harapan hidup sehat sebanyak 1 miliar orang di seluruh dunia, Ajinomoto juga terus memantapkan langkahnya dalam perbaikan lingkungan sekitar, dengan berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan hingga 50%. Kami yakin bahwa dengan langkah kolektif serta kolaborasi tim yang baik adalah hal penting dalam merealisasikannya,” ujar Shinichi Matsumoto, Presiden Direktur PT AJINOMOTO INDONESIA.
Ia juga berharap bahwa berbagai inisiasi dan langkah yang dilakukan Ajinomoto dapat menginspirasi dan memicu berbagai pihak untuk turut serta dalam pemeliharaan lingkungan sekitar demi masa depan Indonesia.
Dukungan untuk masa depan Indonesia
Indonesia bukan hanya memiliki sumber daya alam yang kaya, namun Indonesia juga patut berbangga atas prestasi sumber daya manusianya. Prestasi anak muda Indonesia juga patut diacungi jempol. Mengapresiasi prestasi cemerlang anak bangsa, mulai 2017 Ajinomoto menghadirkan program Winning Meals Program (WMP) Kachimeshi.
Melalui Program WMP, Ajinomoto setia mendukung persiapan I Gede Siman Sudartawa (Siman) – atlet renang nasional mulai 2017 hingga saat ini, melalui bantuan makanan bergizi seimbang. Program WMP ini berhasil membantu menurunkan kadar lemak Siman dengan tetap menjaga tingkat energi, sehingga dapat membawa hasil baik dalam rekor renangnya. Program ini telah membuktikan bahwa makanan bergizi seimbang adalah kunci untuk mencapai fisik yang unggul.
Tak hanya itu, lebih dari satu dekade Ajinomoto telah berkontribusi mendukung anak bangsa untuk melanjutkan studi di Negeri Sakura. Melalui Ajinomoto Foundation, tahun ini Ajinomoto kembali memberikan beasiswa untuk tahun ajaran 2023 kepada mahasiswa/i pascasarjana asal Indonesia yang terpilih untuk melanjutkan studi di 7 (tujuh) pilihan Universitas yang ada di Jepang.
Ajinomoto juga konsisten mengadakan rangkaian webinar yang mengangkat topik kesehatan dan pemanfaatan MSG dalam pemenuhan nutrisi. Ajinomoto terus menyebarluaskan fakta-fakta informatif tentang MSG yang dapat digunakan sebagai penyedap rasa untuk membuat menu makanan bergizi seimbang, dan tetap memiliki rasa yang lezat. Lebih lanjut, MSG juga berperan sebagai cara untuk mengendalikan asupan garam dan tetap meningkatkan asupan gizi guna meningkatkan harapan hidup masyarakat Indonesia.
“Anak Indonesia membutuhkan nutrisi yang baik dan lengkap untuk tumbuh. Dengan nutrisi yang lengkap, perkembangan mental dan fisik anak Indonesia akan bertambah baik, sehingga dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat. School Lunch Program (SLP) menjadi salah satu inisiasi kami dalam rangka mencegah masalah malnutrisi pada anak-anak. Kami menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dan menggelar program SLP yang kami laksanakan di pesantren penerima program. Melalui program tersebut, kami mendapatkan hasil yang positif dengan adanya perbaikan gizi para santri. Tidak berhenti disana, kami juga bekerja sama dengan Dept. Gizi Masyarakat IPB & Kementerian Agama RI untuk menghadirkan buku panduan SLP yang berisikan edukasi gizi, tips pelaksanaan program, dan berbagai aplikasi menu lezat bergizi seimbang,” ujar Matsumoto.
Konsisten dalam melaksanakan sistem jaminan halal
Memiliki komitmen dan konsistensi dalam menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) di semua pabriknya, Ajinomoto berhasil mempertahankan predikat A dan di tahun ini berhasil meraih penghargaan Halal Assurance System (“HAS Award 2021”) yang diselenggarakan pada 31 Mei 2021 oleh LPPOM MUI.
Ajinomoto juga meraih penghargaan Corporate Achievement on Halal Innovation Award pada Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2021 yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian RI pada 17 Desember 2021.
Penghargaan tersebut sangat berarti bagi kemajuan Manajemen Halal PT AJINOMOTO INDONESIA dan memberikan motivasi serta kebanggaan bagi perusahaan untuk terus memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dan pelanggan sebagai prioritas utama.
“Kami selalu mendukung keluarga Indonesia untuk menciptakan kegembiraan dalam memasak dan makan bersama, yang bisa juga meningkatkan kedekatan keluarga dan meningkatkan semangat untuk esok hari. Aplikasi dari asam amino yang merupakan fokus utama kami dapat membantu menciptakan makanan lezat, mendukung pertumbuhan, perkembangan, pemulihan dan mendukung kesehatan fisik masyarakat Indonesia. Melalui ini, kami percaya bahwa keluarga Indonesia dapat tumbuh bahagia, sehat dan akan menjadi bangsa yang kuat. Kami berharap seluruh keluarga Indonesia hidup sehat dan bahagia, dengan Eat well & Live well”, tutup Matsumoto di akhir pembicaraan.