Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun layanan Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan, Sumatera Utara sebagai upaya dalam meningkatkan angkutan massal berbasis jalan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan, untuk mempercepat layanan angkutan BRT ini perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
"Sinergi ini penting dilakukan agar ketersediaan angkutan massal berbasis jalan dalam terpenuhi, dan melayani masyarakat di Kota Medan, khususnya di wilayah Mebidang," ucap Budi Setiyadi, Jumat (14/1/2022).
Baca juga: BPJT dan Pemkot Bogor Keluarkan Jurus Baru Bus BRT untuk Atasi Kemacetan di Kota Hujan
Budi juga menjelaskan, proyek BRT di Medang ini nantinya akan tersedia koridor dengan 21 kilometer dengan jalur khusus yang terproteksi dari Terminal Pinang Baris ke Terminal Amplas.
"Kemudian nantinya akan tersedia 33 halte, yang berjarak rata-rata 600 meter. BRT di Kota Medan juga akan memiliki 19 rute yang menjangkau Medan, Binjai dan Kabupaten Deli Serdang," ujar Budi Setiyadi.
Untuk armada yang disediakan, akan berjumlah 400 unit. Budi berharap dengan jumlah armada tersebut, dapat menjangkau setidaknya 153 ribu penumpang per hari dan mampu membuka lapangan kerja baru.
Terkait dana untuk pembangunan infrastruktur serta sistem BRT di Mebidang, Budi menjelaskan, telah mendapat pinjaman pendanaan dari World Bank dan Agence Francaise De Development (AFD) sebesar Rp 1,8 triliun.
Baca juga: Hendi Resmi Beri Tarif BRT Khusus Untuk Penyandang Disabilitas
"Pembangunan transportasi perkotaan akan memperkuat infrastruktur yang nantinya membantu mengembangkan ekonomi dan pelayanan dasar," kata Budi.