Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek jangan sampai menimbulkan kanibalisme untuk transportasi lain seperti Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Menurut Agus Pambagio jalur yang dilayani oleh LRT Jabodebek ini satu arah dengan jalur KRL yang ini dapat menimbulkan kanibalisme penumpang KRL.
"Jika dilihat jalur LRT Jabodebek ini mirip dengan KRL Jabodetabek, berpotensi menimbulkan kanibalisme penumpang nantinya," kata Agus, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: LRT Jabodebek Masih Bisa Beroperasi Meski Listrik Padam
Ia juga beranggapan, ini tentunya harus dievaluasi mengenai hal tersebut dan jangan sampai layanan KRL menimbulkan kanibalisme karena subsidinya besar untuk kereta.
"Selain itu, untuk menarik minat masyarakat dari angkutan pribadi ke LRT Jabodebek juga harus diperhitungkan layanan sarana dan prasarananya," ucap Agus.
Salah satunya, lanjut Agus, seperti tempat parkir yang memadai untuk masyarakat karena itu akan dipertanyakan. Selain itu akses menuju stasiun juga akan menjadi pertanyaan untuk masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek.
"Jangan sampai, tidak ada tempat parkir yang memadai akhirnya menimbulkan lahan parkir yang berantakan seperti di wilayah Depok yang bermunculan gedung parkir," kata Agus.
Baca juga: LRT Jakarta Siap Ujicoba Kereta Otomatis Tanpa Masinis di Juni 2022
Kemudian terkait stasiun, menurut Agus, letaknya yang berada di atas tentunya harus diperhitungkan bagaimana akses masyarakat menuju stasiun.
Sebagai informasi LRT Jabodebek sendiri diproyeksikan akan beroperasi pada Agustus 2022. LRT Jabodebek ini akan memiliki 17 stasiun dan 1 stasiun yang terkoneksi kereta cepat Jakarta-Bandung.