Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – CEO aplikasi pertukaran uang kripto Crypto.com, Kris Marszalek, mengkonfirmasi adanya aksi peretasan atas ratusan akun pengguna Crypto.com oleh hacker yang menyebabkan dana mereka dicuri.
Namun, rincian metode pelanggaran yang terjadi di platform-nya belum dapat dipastikan dengan jelas.
Seperti yang dilansir dalam laman Theverge.com (20/01/2022), Marszalek menyatakan sekitar 400 akun pelanggan telah disusup. Sejak serangan itu diungkapkan, pihaknya belum menerima laporan pasti dari regulator dan akan membagikan informasi jika ada pertanyaan resmi.
Sebelumnya Crypto.com dan Marszalek telah dikritik karena mengeluarkan pernyataan yang tidak jelas. Perusahaan hanya mengeluarkan pesan resmi yang merujuk pada insiden keamanan.
Pada unggahan awal di akun twitter akun resmi Kris Marszalek @Kris_HK hanya menyebutkan sebagian kecil pengguna yang baru melaporkan aktivitas mencurigakan di akun mereka. Marszalek kemudian menambahkan dalam tweet-nya bahwa tidak ada dana pelanggan yang hilang.
Baca juga: NU dan PP Muhammadiyah Haramkan Mata Uang Kripto
Namun, perusahaan keamanan PeckShield kemudian memposting tweet yang mengklaim bahwa ada kerugian pada Crypto.com yang mencapai $15 juta dalam Ethereum atau ETH dan telah dikirimkan ke Tornado Cash.
Tornado Cash merupakan alat privasi uang kripto yang dapat menyembunyikan tujuan akhir eter yang dikirim ke dalamnya.
Baca juga: Menyusul Singapura, Inggris Mulai Batasi Pemasaran Aset Kripto
Layanan ini memiliki pengguna yang sah tetapi dengan mudah dapat digunakan untuk mencuci hasil pencurian dan tindak kejahatan terhadap uang Kripto lainnya.
Ctypto.com menjadi salah satu aplikasi pertukarang uang kripto yang paling dikenal karena sejumlah kesepakatan kerja sama mereka dengan tim olahraga, terutama kesepakatan $700 juta yang mengganti nama stadion Los Angeles Lakers yang sebelumnya dikenal sebagai Staples Center, ke Crypto.com Arena.
Saat ini ukuran dan basis pengguna uang kripto terus mengalami peningkatan serta perkembangan. Pertukaran tetap menjadi beberapa target bernilai tinggi bagi para peretas.
Pada tahun 2021, menurut NBC News, terdapat lebih dari 20 peretas pertukaran yang melarikan diri dengan membawa keuntungan lebih dari $ 10 juta, dan 6 kasus melebihi $ 100 juta.