Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mencopot Elfien Goentoro dari kursi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Hal tersebut terjadi setelah dilaksanakannya penyerahan Salinan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Dirgantara Indonesia, tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Direksi perusahaan PT Dirgantara Indonesia.

Seperti dikutip Tribunnews dari keterangan resmi PTDI, berdasarkan Surat Keputusan disebutkan bahwa Kementerian yang mengurusi perusahaan-perusahaan pelat merah ini memberhentikan dengan hormat Elfien Goentoro sebagai Direktur Utama PTDI.

Baca juga: Pendaftaran Sipencatar Sekolah Dinas Kemenhub, Akses dikdin.bkn.go.id Syarat Masuk PTDI hingga PIP

Dalam hal ini Erick juga memberhentikan Gita Amperiawan sebagai Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI dan diangkat menjadi Direktur Utama PTDI.

Manager Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI, Adi Prastowo mengungkapkan, Perseroan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada Elfien Goentoro atas pengabdian, dedikasi, serta kontribusinya

Di mana, Elfien telah menjabat sebagai Direktur Utama PTDI pada periode tahun 2017 sampai dengan 2022.

Baca juga: KPK Jebloskan Eks Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso ke LP Sukamiskin

"Selamat atas dilantiknya Gita Amperiawan sebagai Direktur Utama PTDI, semoga dapat membantu mendorong peningkatan kinerja dan prestasi PTDI menuju Perusahaan Industri Pertahanan yang mandiri, kuat dan semakin maju," ujar Adi yang mewakili PTDI , Jumat (28/1/2022).

Berdasarkan informasi di website resmi PTDI, sebelumnya Gita Amperiawan merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal Muda (Marsda).

Dirinya tercatat juga pernah menjabat sebagai Kasubdit Teknologi Pertahanan Kementerian Pertahanan, dan juga pernah menjabat sebagai Komandan Satuan Pemeliharaan TNI Angkatan Udara.

Terkait latar belakang pendidikan, Gita merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung.

Yang kemudian melanjutkan studi di Cranfield University, Inggris.