Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efisiensi menjadi salah satu jurus industri perbankan agar tetap kompetitif di pasar. Di sisi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi, perbankan bisa melibatkan pihak ketiga untuk mendukung operasional bahkan untuk kebutuhan ekspansi.
Di layanan anjungan tunai mandiri (ATM) misalnya, perbankan kini juga memanfaatkan jasa penyewaan dan manajemen ATM dari pihak ketiga demi mengejar efisensi.
Chief Marketing Officer PT Multiartha Adirajasa Trilis Sulistyowati, perusahaan penyedia layanan sewa ATM menyatakan, untuk mengoperasionalkan 1 mesin tarik setor tunai (ATM/CRM), bank membutuhkan biaya antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta di satu lokasi saja.
Baca juga: Produk Asuransi yang Memproteksi Kredit Konsumtif di Perbankan Berpotensi Catatkan Klaim Tinggi
Meski Industri perbankan kini mulai melirik berbagai produk fintech, kebutuhan uang cash atau tunai dalam bertransaksi dimasyarakat masih akan menjadi pilihan utama masyarakat. Apalagi penetrasi teknologi fintech juga belum merata masuk ke sektor bisnis perbankan tanah air.
Karenanya, ank harus bisa bermanuver agar produk dan jasanya tetap diminati masyarakat tapi tetap mampu efisien dalam operasionalnya.
Hal itu menjadi peluang bagi perusahaan pihak ketiga seperti Multiartha Adirajasa untuk menggarap jasa penyewaan dan manajemen mesin ATM/CRM (cash recycle machine) perbankan.
Baca juga: Cara Bayar Paspor di ATM BNI, BRI, Mandiri dan BCA, Siapkan 15 Digit Kode Billing
Trilis menjelaskan, di bisnis ini perusahaannya menerapkan konsep Lowcostatm di mana biaya bisa dipangkas dan hanya membutuhkan biaya kisaran Rp 7 juta sampai dengan Rp 12 jutaan per bulan untuk operasional CRM.
“Selain itu prosedur yang mudah dan layanan purna jual yang maksimal membuat bank akan bisa lebih fokus pada target market dan produk-produknya. Jika target traffic CRM tidak tercapai, maka terdapat layanan relokasi sebagai bagian dari service lowcostatmtanpa biaya,” ungkap Trilis, Sabtu (29/1/2022).
PT Multiartha Adirajasa sendiri sudah puluhan tahun menggeluti bidang pengelolaan ATM/CRM dan mengelola klien sejumlah bank terkemuka di Indonesia, termasuk bank internasional.
Dia menjelaskan, layanan konsep Lowcostatm membantu menghemat biaya operasional ATM/CRM yang tinggi, yang selama ini banyak dikeluhkan oleh perbankan Indonesia. Layanan ini mencakup Proof of Consept (POC) Mesin CRM, branding dengan jangkauan lokasi di seluruh Indonesia berikut maintenance-nya.
Trilis menjelaskan, lewat skema ini, bank mendapat keuntungan riil transaksi dan menghindari potensi kerugian selama masa sewa.
Selain itu, bank juga mendapatkan kemudahan dalam proses dari awal hingga akhir dalam pembangunan ATM/CRM dan menjadi lebih banyak waktu untuk memacu produktivitas dan layanan kenasabah termasuk sosialisasi produk. Terakhir, bank juga bisa menghemat biaya SDM dan biayai operasional akibat penggunaan multivendor.
Atas berbagai pencapaian yang diraih selama ini, Multiartha Adirajasa meraih penghargaaan bergengsi Indonesia Best Choice Award 2022 yang prosesi awardingnya dilangsungkan di Jakarta, Jumat (28/1/2022) kemarin.