Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Internasional, Moody’s Investor Service (Moody's) menetapkan Pertamina sebagai perusahaan dengan status investmentgrade atau layak investasi (Baa2, outlookstable).
Alasan Moody’s menetapkan Pertamina karena Perseroan dinilai telah menjaga pertumbuhan bisnis intinya dengan kehati-hatian serta melakukan diversifikasi ke energi ke yang lebih bersih.
Moody’s sebagai Lembaga pemeringkat rating independen yang objektif menilai Pertamina memiliki peran krusial dalam eksplorasi minyak dan gas di Indonesia, serta memiliki posisi penting dalam segmen pengolahan, penjualan bahan bakar dan pipa gas.
Baca juga: Tahun Lalu, Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Mencapai 897 MBOEPD
Pertamina dinilai memiliki bisnis yang terintegrasi dalam skala yang signifikan baik dari hulu hingga hilir.
Berdasarkan hal tersebut, Moody’s menilai dukungan dari Pemerintah kepada Pertamina akan tetap kuat, termasuk dalam situasi yang dinilai menimbulkan tekanan bagi kinerja Pertamina.
Posisi likuiditas Pertamina juga dinilai sangat baik. Jika dibandingkan antara utang jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan ketersediaan kas per 30 September 2021, keuangan Pertamina menunjukkan posisi yang sangat kuat.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyambut baik penegasan status rating Pertamina.
Menurut Fajriyah, pencapaian ini diharapkan dapat terus menjaga kepercayaan investor terhadap Pertamina, sehingga dapat terus membuka peluang akses pendanaan dari investor global.
“Dengan peringkat ini kami harap bisa mendukung Pertamina menghadapi transisi energi dan tantangan industri energi global, terutama dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk merealisasikan proyek strategis nasional,” ujar Fajriyah, Selasa (1/2/2022).
Baca juga: Road to MotoGP Mandalika 2022, UMK Binaan Pertamina Sukses Gaet Hotel dan Resort Besar di NTB
Dirinya menambahkan, dengan penetapan Pertamina sebagai layak investasi, para investor tidak perlu ragu menanamkan modalnya di Pertamina Group, karena Pertamina memiliki kinerja dan prospek finansial yang baik.
Sejalan dengan tuntasnya restrukturisasi, tambah Fajriyah, Pertamina diharapkan dapat bergerak lebih gesit dan lincah untuk mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan valuasi 100 miliar dolar AS.
“Di tengah tantangan pandemi Covid-19, Pertamina akan terus bergerak agresif meningkatkan produksi migas dan menuntaskan berbagai proyek penugasan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional,” pungkas Fajriyah.