TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Untuk mengejar selisih produksi minyak dan gas (migas), tahun ini sebanyak 725 sumur yang sudah tidak aktif akan kembali dibor.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan melakukannya pada tahun ini.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, upaya ini diakui sebagai salah satu strategi dalam mengejar selisih produksi.
Dwi mengungkapkan, dengan pengeboran ini akan ada tambahan kebutuhan produksi minyak sebesar 49.000 barel per hari (bph) ditahun ini.
"Kami melihat ada komitmen 725 sumur untuk 2022. Kita harus bisa di atas 1.000 sumur untuk bisa mengisi gap," kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu (2/2).
Adapun, dalam evaluasi yang dilakukan SKK Migas, terungkap masih banyak sumur milik PT Pertamina yang tidak dikembangkan.
Aktivasi ulang sumur-sumur ini direncanakan akan ditawarkan kepada KKKS atau BUMD lain yang berminat. Nantinya akan ada pembahasan untuk bagi hasil yang adil.
Sekedar informasi, untuk tahun ini hulu migas menargetkan produksi minyak mencapai 703.000 barel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 1.036 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara itu, untuk lifting minyak ditargetkan mencapai 703.000 BOPD dan gas sebesar 5.800 MMSCFD. (Filemon Agung)
Sumber: Kontan