Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praktik pinjaman online ilegal alias pinjol ilegal masih marak terjadi di Indonesia hingga saat ini meskipun hingga saat ini sebanyak 3,631 pinjol ilegal telah berhasil diblokir oleh pemerintah.
Salah satu dari alasan masih banyak kalangan masyarakat, khususnya para karyawan kerah biru rentan terjerat dengan pinjol ilegal adalah kemudahan dalam kelengkapan prasyarat mendapatkan pinjaman dana, terlebih saat peminjam membutuhkan dana darurat.
Banyak debitur pinjol ilegal dari kalangan karyawan dan buruh yang terjebak hutang berbunga tinggi karena terdesak oleh pemenuhan kebutuhan darurat.
Hal ini juga ditambah kurangnya edukasi terkait bahaya pinjol ilegal membuat membuat mereka mudah terjebak dalam lingkaran utang, yang pada akhirnya menyebabkan gaji mereka hanya habis dan hanya cukup untuk membayar hutang.
Bahaya pinjol ilegal yang tidak berada di bawah pengawasan OJK di antaranya adalah bunga tinggi, biaya administrasi besar, tenor singkat, data pribadi yang rawan tersebar, teror dan intimidasi yang dilakukan oleh penagih utang yang tidak memiliki izin.
Baca juga: WNA China Diamankan Saat Polisi Gerebek Pinjol Ilegal di Jakarta Utara, Perannya Manajer Pengawas
Seseorang dengan utang yang berlebih dapat terdampak kesehatannya secara mental dan fisik dikarenakan stres keuangan.
Hal ini dapat berdampak kepada kinerja di tempat kerja yang tidak jarang menyebabkan keputusan untuk melakukan kejahatan dan penipuan di tempat kerja.
Baca juga: Berantas Rentenir dan Pinjol Ilegal, Komisi VI: Ekosistem Ultra Mikro Harus Dibangun
Chief Executive Officer wagely, Tobias Fischer menjelaskan, layanan Earned-Wage Access (EWA) yang dihadirkan oleh wagely pertama kali di Indonesia ini menjadikan karyawan dan buruh memiliki ketahanan dalam mengatur keuangan mereka melalui akses gaji kapanpun dibutuhkan, tanpa bunga dan sesuai syariah keuangan.
Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Pinjol Ilegal di Penjaringan, 26 Karyawan Diamankan
"Terlebih di situasi pandemi dan perbaikan ekonomi saat ini, banyak kebutuhan darurat yang harus dipenuhi dengan dana instan dan melalui aplikasi wagely, karyawan dari menarik gaji yang sudah dihasilkan secara aman dan bertanggung jawab," ujarnya, Rabu (9/2/2022).
Tobias menjelaskan, wagely hadir sebagai solusi efektif bagi karyawan dan terbukti membantu 53% mereka yang perusahaannya yang sudah bekerjasama dengan wagely dapat terhindar dari rentenir dan pinjaman online ilegal.
Tobias juga menambahkan di era digital teknologi saat ini, transformasi digital merupakan cara perusahaan berinteraksi dengan pegawai, termasuk menyediakan layanan kesehatan keuangan digital.
"Ini merupakan rekanan yang tepat untuk solusi jangka panjang karena kami memberikan kesempatan untuk mereka melihat penghasilan yang didapat setiap harinya, akses ke gaji yang sudah dihasilkan serta kemampuan untuk perencanaan di depan. Hal ini terbukti dengan menurunnya angka turnover pegawai, meningkatkan retensi dan menjaga cash flow bisnis," ujar Tobias.