TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski pandemi belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda dan tantangan masih banyak, namun sektor perbankan tetap percaya atau "pede" diri pada tahun ini.
Para bankir yakin tahun ini mereka bakalan bisa meningkatkan kredit di banding tahun lalu.
Sejumlah sektor diperkirakan bakalan menopang target tersebut.
Walaupun optimistis ekonomi membaik, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih memilih konservatif dalam memasang target kredit dengan mempertimbangkan beberapa tantangan yang masih.
Baca juga: Salurkan Pinjaman Digital Rp 1 Triliun, Standard Chartered Jalin Kemitraan dengan Kredit Pintar
Kredit ditargetkan tumbuh sekitar 6%-8%. Namun, penyaluran kredit diperkirakan akan melampaui target jika ekonomi tetap terkendali.
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, ada sejumlah faktor positif yang dimiliki Indonesia saat ini di tengah tantangan makro secara global seperti kenaikan bunga The Fed dan meningkatnya kasus Omicron.
Baca juga: BRI Catatkan Laba Rp 32,22 Triliun di 2021, Kinerja Kredit Jadi Penopang Utama
"Dari dalam negeri, kita ada sedikit blessing. Prospek pertambangan kita luar biasa, bukan hanya batubara tetapi juga tambang lain seperti nikel, tembaga, besi dan lain-lain.
Dengan kebutuhan mobil listrik yang besar sekali di China, kita harus bersyukur karena sebagian besar bahan baku baterai ada di Indonesia," kata Jahja dalam siaran langsung bertajuk Prospek Investasi 2022 yang digelar BCA Sekuritas, Selasa (8/2).
Selain itu, sektor perkebunan juga dinilai akan positif seiring dengan kenaikan harga komoditas.
Jahja melihat, kedua sektor di atas juga akan turut mendorong sektor lain yang terkait seperti transportasi dan perkapalan.
Baca juga: Perekonomian Mulai Pulih, BCA Patok Pertumbuhan Kredit Hingga 8 Persen
Pertumbuhan sektor-sektor tersebut akan menambah serapan tenaga kerja cukup besar dan pada akhirnya akan mendorong daya beli masyarakat.
"Selanjutnya akan terjadi kenaikan pendapatan masyarakat dan itu akan mendorong tingkat konsumsi, bukan lagi saving," kata Jahja.
Pertumbuhan sektor-sektor ini diharapkan akan mendorong kredit korporasi dan UMKM di BCA.
Tahun lalu, kredit investasi di bank ini sudah cukup baik, terutama disumbang dari sektor telekomunikasi dan infrastruktur. Begitupun dengan UMKM.