Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku UMKM perempuan terutama yang berada di pedesaan atau wilayah terpencil masih menghadapi kendala literasi digital dan keuangan untuk mengembangkan usahanya.
Hal itu diperburuk oleh pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap mata pencaharian dan kesehatan keluarga. "Di Malaysia, sektor UMKM menderita kerugian total RM 40,7 miliar (USD9 miliar) tahun lalu," kata Robin Bush, Country Representative The Asia Foundation di Malaysia, Rabu (16/2/2022).
"Membekali pelaku UMKM perempuan dengan keterampilan ekonomi digital akan sangat berguna tidak hanya untuk mereka sendiri tetapi juga untuk pemulihan ekonomi negara,” kata Robin.
Hal itu mendorong The Asian Foundation bermitra dengan AT&T dan Visa menggulirkan program Accelerate untuk membantu 6.000 pelaku UMKM perempuan pedesaan dan wilayah terpencil di Malaysia dan Indonesia.
Baca juga: Tunjukkan Keragaman, Produk UMKM Ditampilkan dalam Pertemuan G20
Program ini memanfaatkan jaringan pelatih andal dan mitra lokal lewat pelatihan dan pendampingan keterampilan literasi digital dan keuangan agar memiliki akses terhadap sarana dan keterampilan untuk menjangkau pasar lebih luas.
Baca juga: Panitia Balapan Mandalika Siapkan Desain Khusus agar UMKM Kecipratan Berkah MotoGP 2022
Program pelatihan ini digelar online menggunakan instrumen dan platform dari The Asian Foundation dengan melibatkan narasumber tamu dan mentoring dari para ahli dari AT&T dan Visa sebagai mentor.
Di program ini mereka menggandeng StartupMalaysia di Malaysia dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) di Indonesia untuk menyusun konten program, merekrut peserta, dan mendukung pelaksanaan program pelatihan.
"Program ini akan membantu lebih banyak pelaku usaha mikro dan kecil perempuan daerah terpencil, dalam memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk terlibat dalam ekonomi digital dan meningkatkan mata pencaharian mereka," kata Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia dalam keterangan pers tertulis.
Esther Peh, Lead, International External and Regulatory Affairs, Asia-Pacific, AT&T, mengatakan, Program Accelerate akan membekali para pengusaha perempuan di Malaysia dan Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan agar bisa terlibat dalam perekonomian digital saat ini dan di masa depan.