Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pemasangan Warning Receiver System (WRS) New Generation dalam memperkuat mitigasi bencana di Bandar I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pemasangan WRS New Generation ini dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berjarak dekat dengan garis pantai memiliki risiko terkena bencana gempa dan tsunami.'
Baca juga: Cilegon Berpotensi Kena Gempa Bumi dan Tsunami, Kemenperin: Kita Minimalisasi Dampak dengan Mitigasi
"Maka dari itu, kami telah mempersiapkan mitigasi jika keadaan darurat terjadi melalui Airport Disaster Management Plan (AMDP)," kata Faik.
Dengan pemasangan WRS New Generation ini, lanjut Faik, akan memperkuat sistem manajemen dan evakuasi bencana yang telah ada di Bandar I Gusti Ngurah Rai.
Faik juga menjelaskan, WRS New Generation diintegrasikan ke dalam Airport Operation Command Center (AOCC) yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Integrasi dari sistem ini memungkinkan masyarakat dan seluruh pengguna jasa bandara mengetahui adanya gempa bumi dan potensi terjadinya tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit," kata Faik.
Baca juga: Ekonomi 2022 Hadapi Banyak Risiko, Begini Langkah Mitigasi yang Disiapkan Pemerintah
Selain AMDP, Faik mengungkapkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga telah memiliki Airport Emergency Committee (AEC) yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait.
"Sehingga dalam melakukan proses mitigasi dan evakuasi sesuai fungsi masing-masing bila terjadi keadaan darurat atau bencana," kata Faik.