Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren perdagangan foreign exchange atau forex dan aset kripto yang makin meluas membutuhkan platform yang memudahkan investor dan trader dalam bertransaksi.
GIC memfasilitasinya dengan menyiapkan sebuah mobile app yang dirancang sebagai aplikasi super layaknya platform e-Commerce.
GIC mobile app ini resmi diperkenalkan pada 15 Februari 2022 bersamaan dengan diumumkannya kerjasama GIC dengan ApeSwap, Sinest dan Adappter, kompetisi trading, serta program welcome bonus deposit 100%.
Baca juga: Di Colorado, Warga Boleh Bayar Pajak Pakai Kripto
GIC berupaya mengelola ekosistem trading peer to peer dengan fee rendah, teknologi blockchain untuk trading, akses market maker, dukungan perusahaan berlisensi, dan sistem Social Trade.
Ini sejalan dengan konsep mobile app ini sebagai "The Game Changer" berusaha untuk beragam solusi trading.
CEO dan CoFounder GIC, Peter Tandean mengatakan, untuk menghadirkan ekosistem ini pihaknya menggandeng decentralized exchange ApeSwap dan blockchain content platform Adappter sebagai partner.
Sementara, untuk memudahkan trading di ApeSwap, GIC menghadirkan fitur GIC Bridge di super app-nya.
"Fungsi dari fitur GIC Bridge ini untuk mengubah/swap GICT menjadi WGICT dan sebaliknya. WGICT bisa ditradingkan di decentralized exchange, ApeSwap. Pada ApeSwap, selain trading, Anda bisa mendapatkan tambahan WGICT dengan cara staking kripto Banana," ungkap Peter Tandean dalam keterangan pers tertulis, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Waspada, Peretas Kripto Sudah Merambah Telegram
Dia menjelaskan WGICT juga bisa difarming untuk mendapatkan Banana ketika dipairkan dengan USDT.
"GIC Bridge merupakan layanan yang menawarkan cara mengkonversi GICT menjadi WGICT dan sebaliknya. WGICT bisa digunakan untuk trading di decentralized exchange, ApeSwap. Di ApeSwap, selain melalui trading, WGICT bisa bertambah dengan cara staking Banana di fitur Pool. WGICT juga bisa digunakan untuk mendapatkan BANANA ketika staking pair WGICT x USDT di fitur Farms," kata Peter Tandean.
Terkait kerjasama dengan Adappter, GIC berusaha menemukan dan mengembangkan bisnis bersama di Korea dan Indonesia demi pengembangan teknologi blockchain bersama.
GIC juga bekerjasama dengan Sinest untuk dukungan teknologi Big Data, Blockchain dan Deep Learning.