News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Kedelai tak Terkendali

Dampak Naiknya Harga Kedelai: Pengusaha Tahu dan Tempe Rumahkan Pekerja hingga Mogok Produksi

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mengolah kacang kedelai di tempat pembuatan tahu Jalan Garuda Ujung, Pekanbaru, Kamis (19/3/2015). Kini, tempat tersebut mengolah 400 kg kacang kedelai per hari, turun dari 600 kg/hari. Para pengusaha tahu akhir-akhir ini enggan menyetok banyak kacang kedelai karena harganya yang masih belum stabil. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY

TRIBUNNEWS.COM - Naiknya harga kedelai di pasaran berdampak pada produksi tempe, tahu, hingga keripik.

Dikutip dari Kompas TV, harga kedelai impor di pasaran saat ini berada di angka Rp 11.500 per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp 10.000.

Dampak dari naiknya harga kedelai pun dirasakan oleh salah satu pengusaha tahu rumahan asal Depok, Irfan Suhendar.

Irfan berencana akibat dari naiknya harga kedelai, ia melakukan mogok produksi.

“Kalau kenaikan ini memang cukup lumayan juga, terasa banget. Apalagi di saat pandemi begini. Kita serba salah, mau naik (hara) juga susah, kalau enggak naik harga susah juga. Mau enggak mau dinaikkan,” kata Irfan pada Sabtu (19/2/2022), dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, ia mengungkapkan kenaikan harga kedelai telah terjadi sejak tiga bulan yang lalu.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Mulai Besok Pengusaha Tahu di Depok Mogok Produksi

Baca juga: Perajin Tahu dan Tempe di Lampung Diimbau Gunakan Kedelai Lokal

Namun ia mengaku mulai merasakan kenaikan tertinggi pada akhir Januari 2022.

“Tiga bulan lalu sudah naik. Tiga minggu lalu mulai naik drastis. Mau enggak mau (tahu) harus naik harganya,” ungkapnya.

Mogok pun tidak hanya dilakukan oleh Irfan tetapi juga pengrajin tahu dan tempe di Jabodetabek.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo dalam tayangan Kompas Malam di Kompas TV pada Sabtu (19/2/2022).

Ia mengatakan, mogok akan dimulai besok Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).

“Mogok sudah dipastikan Senin hingga Rabu dan akan diikuti di Jawa Tengah dan Jawa Barat.” ujar Sutaryo.

Selain itu, ketika mogok produksi dilakukan, Sutaryo mengatakan 500 ton tahu dan tempe akan hilang di pasaran selama tiga hari tersebut.

“Betul, produksi di Jakarta saja sudah 15 ribu ton dan belum provinsi lain.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini