TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP), dengan dukungan Pemerintah Jepang, menuntaskan program pelatihan ekonomi inklusif dan berkelanjutan untuk 1.293 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program Bisnis Lestari, Senin (21/2/2022).
Program pelatihan yang juga digelar bekerja sama dengan ASYX Indonesia ini diikuti UMKM dari Jakarta, Bandung dan Surabaya di bidang makanan dan minuman, tekstil, furnitur dan kerajinan.
Lishia Erza, CEO ASYX peserta pelatihan ini mendapat modul pelatihan yang dikembangkan mencakup inovasi, kualitas produk, gesit dan sigap berdasarkan prinsip inklusif, hijau, dan berkelanjutan.
Mereka juga dibekali dengan ketrampilan perumusan strategi pertumbuhan dan negosiasi.
Sebanyak 200 UMKM yang telah mengikuti proses pelatihan dan hasil seleksi ketat akan menampilkan Bisnis Lestari mereka.
Baca juga: Startup Post. Ajak 160.000 UMKM Go Digital
“Inisiatif hari ini adalah contoh bagaimana dua negara G20, Jepang dan Indonesia, bekerja sama untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat. Hari ini Anda akan mendengar dari mitra proyek kami di sesi panel kemudian pengalaman kami dalam memfasilitasi transformasi UKM. Kami harap ini menginspirasi Anda untuk memperluas apa yang telah kami mulai dan bergabung dengan kami dalam membuat lebih banyak bisnis inklusif dan berkelanjutan,” ucap Lishia Erza di sesi webinar, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Program Accelerate Bekali UMKM Perempuan Pedesaan dengan Literasi Digital
Dr. Yunus, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktif dan Daya Saing, menyatakan di 2022, 40 persen program kementeriannya menyasar UMKM.
Targetnya, di 2024 nanti ada 20 juta UMKM masuk ekosistem digital.
Norimasa Shimamura, Resident Representative UNDP Indonesia menyatakan, kolaborasi dan pengalaman berkelanjutan di masa pandemi membuat lembaganya mampuberinovasi dan mengatasi tantangan demi memenuhi agenda global 2030 untuk pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: UMKM Dapat Kemudahan Transaksi dan Pendanaan Melalui Bank Digital Syariah
“Jadi mari kita terus bekerja sama menuangkan kepentingan bersama untuk membangun bisnis yang inklusif dan berkelanjutan untuk pulih bersama dan lebih kuat,” ucapnya.
Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang di Indonesia menambahkan, UMKM bukan hanya tentang ekonomi tetapi juga bagian dari budaya Indonesia. Inilah sebabnya mengapa pemerintah Jepang menyumbangkan jutaan dolar untuk mendukung inisiatif ini.
“Di Instagram saya, Anda akan menemukan bahwa saya sering menikmati makanan lokal dan saya hampir setiap hari termasuk hari ini memakai batik yang dibuat oleh usaha kecil,” ujar Kanasugi.