TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Pandemi Covid-19 sudah memberikan dampak nyata serta perubahan signifikan kepada para pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Banyak yang mampu bertahan tapi terseok-seok, ada pula yang gulung tikar karena tidak dapat menghadapi tantangan baru di era new normal.
Menurut data yang disampaikan oleh Presiden Direktur Kearney, Shirley Santoso, UMKM merupakan tulang punggung bagi perekonomian yang menghasilkan 60% dari PDB lokal. Namun di sisi lain, menurut survei Badan Pusat Statistik, tercatat sebanyak 69,02 persen pelaku UMKM di Indonesia masih kesulitan dan membutuhkan bantuan untuk modal usahanya.
“Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia melaporkan bahwa 99,99% bisnis di Indonesia adalah UMKM dengan total 64 juta unit. UMKM juga menyerap hingga 97% tenaga kerja, sementara perusahaan besar hanya menyerap 3%,” kata Shirley seperti yang dimuat Kontan.co.id (19/9/2021) beberapa waktu lalu.
Hal senada juga diutarakan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang mengatakan UMKM menyumbang sebanyak 57 persen untuk menopang perekonomian di wilayahnya tersebut.
“Sektor industri menjadi penopang perekonomian terbesar di wilayah ini dengan angka 30,6 persen. Sektor makanan dan minuman pun mendominasi jenis industri di Jatim. Perekonomian sebesar itu bukan didominasi oleh perusahaan besar. Namun, sebanyak 57 persen disumbang oleh UMKM. Oleh karena itu, UMKM berperan penting sekali sebagai tulang punggung perekonomian di Jawa Timur,” ujar Emil.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim adalah transformasi digital yang dilakukan oleh pelaku usaha, termasuk UMKM.
“Penjualan digital ini luar biasa. Naik dua kali lipat pada 2020 dibandingkan pada 2018-2019. Pada triwulan II 2021, jumlah transaksi e-commerce mencapai Rp 186,75 triliun atau meningkat 63 persen secara tahunan atau year on year,” papar Emil.
Ia pun memprediksi bahwa ekonomi digital yang menggunakan marketplace atau produk digital lain akan mengalami kenaikan sebesar 49 persen dari 2020 ke 2021.
Bahkan, Emil juga memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi digital akan terus tumbuh hingga mencapai 146 miliar dolar Amerika Serikat (AS) melalui e-commerce pada 2025. “Dengan berbagai sinergi yang dilakukan ini, semoga kita dapat merebut peluang yang lebih besar lagi ke depan” ujarnya.
Bank OCBC NISP Dukung UMKM Jadi Jagoan Lokal Sehat di Era New Normal Melalui #ONPreneurship
Salah satu sinergi untuk mendukung para pelaku bisnis UMKM terus konsisten dilakukan oleh Bank OCBC NISP.
Setelah sukses menyelenggarakan rangkaian program dengan tajuk ‘#ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat’ sejak November 2021, pada bulan Januari 2022 Bank OCBC NISP mengadakan Seminar dan Awarding di Mall Ciputra World Surabaya. Acara ini diselenggarakan untuk menutup rangkaian program yang telah menyeleksi lebih dari 1.500 pelaku UMKM.
Program #ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat yang diadakan oleh Bank OCBC NISP berkolaborasi dengan KG Media ini merupakan salah satu program CSR dari Bank OCBC NISP untuk menghadirkan ekosistem yang kolaboratif untuk mendukung pelaku UMKM Indonesia menjadi financially fit.
Selama program tersebut, Bank OCBC NISP menghadirkan ekosistem kolaboratif untuk menambah wawasan serta berbagi pengetahuan, mulai dari aspek finansial, marketing, branding dan digital, hingga mendorong para pelaku UMKM memperluas jejaring bisnis.
Acara yang mengusung tema “Resep Sehat Finansial untuk UMKM” itu juga turut menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Executive Vice President National Network Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto, serta Business Owner Hayaku Resto Steamboat, Founder 3S Kemasan dan Pekerjaan sekaligus Komisaris Utama PT Berkah Melimpah Fahmi Angriawan.
“Melalui #ONPreneurship, Bank OCBC NISP menjadi mitra seperjalanan para pelaku UMKM agar semakin siap membawa bisnis melaju jauh di era new normal. #ONPRENERSHIP menghadirkan ekosistem kolaboratif untuk menambah wawasan dan berbagi pengetahuan, mulai dari finansial, marketing, branding dan digital, serta mendorong UMKM memperluas jejaring bisnis,” ujar Executive Vice President National Network Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto.
Executive Vice President National Network Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto juga mengatakan bahwa besarnya kontribusi UMKM harus terus didukung dengan kapasitas mereka dalam menghadapi berbagai tantangan new normal, di antaranya seperti transformasi digital, pengelolaan keuangan dan akses mendapatkan modal usaha.
Guna mendukung UMKM bertahan dan menghadapi tantangan era new normal, ada berbagai solusi manajemen bisnis yang dapat dimanfaatkan. Program #ONPreneurship yang diselenggarakan sejak November 2021 disebut sebagai perwujudan komitmen Bank Bank OCBC NISP untuk menghadirkan solusi perbankan dan non-perbankan bagi para pelaku UMKM.
“Dari sisi produk dan layanan, Bank terus berinovasi menghadirkan solusi pendanaan di antaranya Nyala Bisnis untuk pelaku usaha pemula, TAYTB WOMEN Warriors untuk pelaku usaha wanita, pendanaan online KTA CashBiz, sampai dengan solusi cash management dan trade finance. Sampai dengan September 2021, Bank OCBC NISP telah menyalurkan kredit senilai Rp18,5 Triliun untuk sektor UMKM,” tambah Jenny.
Webinar dan awarding #ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat
Founder 3S Kemasan dan Pekerjaan sekaligus Komisaris Utama PT Berkah Melimpah, Fahmi Angriawan menjelaskan para pelaku UMKM juga harus memiliki pengelolaan keuangan yang sehat. Oleh karena itu, manajemen keuangan yang baik sangat diperlukan. Dalam sesi webinar, Fahmi menjelaskan bahwa berbisnis bukan hanya persoalan operasional saja. Tapi ada aspek-aspek lain, seperti marketing, sistem dan sumber daya manusia (SDM).
“Banyak teman pelaku UMKM terjebak pada usaha atau operasional saja. Mereka tidak tahu cara mengembangkan marketing-nya, membuat sistem, dan tidak tahu cara develop SDM-nya,” kata Fahmi. Maka dari itu, lanjutnya, sebagai pengusaha, para pelaku UMKM harus tahu kapasitas produksi, berapa kapasitas penjualan, serta mengetahui apa yang perlu ditambah dan dibatasi.
“Jangan gas pol, rem blong. Itu yang bahaya,” ujar Fahmi.
Puncak acara program #ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat Bank OCBC NISP juga terdapat pengumuman tiga jagoan lokal sehat terbaik. Ketiga pemenang itu terpilih dari seleksi 1.500 pelaku UMKM, mulai dari seleksi kriteria, seleksi rangkaian webinar, networking, dan bootcamp.
Ketiga pemenang tersebut antara lain adalah Muhammad Bayu Hermawan yang memiliki usaha pelopor sorgum di Indonesia @Tambiyaku, Rio Sebastiano Tjiptono dengan usaha penyedia makanan dan minuman vegan dan gluten-free bernama @YorrieEatery, dan terakhir Tekisna Salim, sebagai pemilik perusahaan konsultan bisnis untuk UMKM @Brilienze.
Pemenang dipilih berdasarkan 4 pilar penilaian utama, mulai dari Financial FIT, Branding FIT, Marketing FIT dan Digital FIT. OCBC NISP juga hadir dengan konsep baru yakni Financial Fitness Gym di Ciputra Mall, Surabaya. Kehadiran bank dengan konsep gym ini bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya generasi muda agar bisa lebih sehat secara finansial.
“Kami menyediakan berbagai solusi, kelas-kelas yang dapat membantu para generasi muda dan UMKM agar memiliki kondisi keuangan yang Fit atau #FinanciallyFit," tutup Jenny.
Penulis: Matheus Elmerio | Editor: Yohannes Enggar